Prioritastv.com, Tanggamus – Seorang warga Tanggamus bernama Suhemik (45) menderita penyakit langka yang disebut penyakit Kusta atau Lepra berdomisili di Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo, yang kondisinya sangat mememprihatinkan.
Karena kurang perawatan dan pengobatan, kini kedua tangan hingga kedua kakinya mulai membusuk. Bahkan jari-jari kedua kakinya kini hanya sisa dua, itupun tidak lengkap dan 10 jari-jari tangannya sudah terputus karena infeksi.
Suhemik kini ringgal bersama orang tuanya yang sudah lansia dan berprofesi sebagai buruh tani, pasalnya sang istri tercintanya telah pergi meninggalkannya sejak ia diserah penyakit pada tahun 2007 silam.
Sejak ditinggalkan sang istri dan buah hatinya, penyakit yang ia derita semakin menjalar, awalnya penyakit tersebut timbul pada hidung dan benjolan di kakinya.
Untuk kebutuhan makan sehari-hari, dengan sakit yang dideritanya Suhemik bekerja membuat bibit pepaya dan kadang kala membuat lubang tanam pepaya milik warga dengan tangan yang sudah tidak mempunyai jari jari satupun.
Atas penyakit Suhemik, warga disana berharap adanya penanganan yang extra sebab penyakit tersebut sangat mengerikan dan warga sangat takut tertular.
Saat dikunjungi di kediaman orang tuanya, Suhemik tampak terbaring menahan sakit karena demam akibat infeksi di bagian jari tengah kaki kanannya yang terlihat kemerahan dan menimbulkan bau busuk.
Kepala Pekon Sampang Turus Marhawi mengatakan, Suhemik merupakan orang kedua yang menderita Kusta sebab sebelumnya ada penderita yang sama bernama Sukadi, namun sudah meninggal dunia pada tahun 1992 lalu.
“Di pekon kami sudah ada dua orang yang menderita kusta, pertama Sukadi sudah wafat tahun 1992 dan yang kedua Suhemik,” kata Marwawi usai mengujungi Suhemik di kediamannya, Kamis 20 Juli 2023.
Menurut Marhawi, bahwa Suhemik sudah hampir 16 tahun menderita sakit kusta, dan dari pihak kesehatan dulu sebenarnya sudah rutin memeriksa dan memberikan pengobatan kepadanya.
Namun sayangnya, hingga saat ini Suhemik tak kunjung sembuh dan kondisinya semakin memprihatinkan dan ia dirawat sang ayah yang juga sudah lansia sejak ditinggalkan istrinya.
“Istrinya sudah pergi sejak ia didiagnosis menderita penyakit kusta dan sekarang suhemik tinggal bersama orang tuanya yang sudah lansia,” tandasnya.
Muhtar selaku tetangga dekat korban mengatakan bahwa Suhemik menderita kusta sudah lama dan bahkan anak kandungnya yang saat itu masih duduk di kelas 6 SD sempat ada gejala penyakit yang sama, namun sembuh setelah berobat rutin.
“Selain Suhemik, anaknya waktu kelas 6 SD juga didiagnosa kusta, setelah pengobatan rutin sekarang sudah sehat dan sudah bekerja di pulau jawa,” kata tetangganya tersebut.
Ia mengaku prihatin, sebab atas penyakit tersebut Suhemik ditinggal istri dan anak kandungnya hingga ia harus mengais rezeki dengan sedikit kemampuannya yakni membuat bibit pepaya pesanan dari warga disana.
“Dengan kondisi seperti, dia kerja pakai sendok yang dijepit di tangan yang sudah tidak berjari ia tetap berupaya dan bekerja,” ujarnya.
Sebagai tetangga yang dekat, ia merasa sangat takut tertular, sebab penyakit tersebut sangat mengerikan, menggerogiti seluruh bagian tubuh Suhemik.
“Kami sangat takut tertular, oleh karenanya kami berharap agar pihak pemerintah memberikan solusi kepada kami,” tutupnya. (Herdi)