Prioritastv.com, Pesisir Barat, Lampung – Sebuah mobil pengangkut ikan yang disebut berasal dari Kota Agung Kabupaten Tanggamus diinformasikan terjun bebas ke dalam jurang tebing Manula Jalur Lintas Barat Perbatasan Lampung – Bengkulu, Kamis 19 Oktober 2023, sore.
Berdasarkan video pendek yang diterima Media Prioritas, tampak ikan-ikan bertebaran di tebing dan juga terlihat sopir berikut kenek duduk di tebing ditemani seorang pria yang hendak menolongnya.
“Laka-laka, mobil ikan di tebing batu,” kata suara dibalik video tersebut.
Suara pria lain dihadapan sang sopir juga terdengar meminta sopir untuk membaca istigfar, ia menanyakan asal usul sopir dan rekannya yang sepertinya masih dalam keadaan sadar namun shock berat.
“Dari mana mas sampean,” tanya pria itu dengan waban jelas, dari sang sopir menyebutkan Kota Agung.
Pria itu kembali melanjutkan penyampaian informasi dengan harapan segera diketahui.
“Dari Kota Agung, Tanggamus mas. Dari pengetahuan bos-bosnya. Maksudnya biar langsung dikirim, biar disana tau,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa lokasi kejadian berada, di Tebing Manula, Perbatasan Lampung Bengkulu.
“Tolong dividioin sama mas ini agar yang punya kendaraan cepet tau,” tandasnya.
Video pendek lainnya, tampak dari ketinggian jalan, kota-kotak ikan berserakan dan terlihat ada warga mengumpulkan ikan di letakan diatas terpal lebar di bawah jalan yang lalu lintasnya tidak ramai.
Hingga saat ini masih terus dihimpun kronologis kejadian, maupun identitas korban serta kendaraan yang mengalami kecelakaan tersebut.
Kekinian data yang masuk diketahui mobil berjenis pickup Isuzu Traga diduga tidak kuat menanjak hingga mundur dan masuk ke jurang dengan kedalaman sekitar 105 meter.
Untuk diketahui, lokasi jalan ini berada sekitar 370 KM dari Bandarlampung, yang diketahui memiliki jalur tanjakan diyakini angker, karena di area tanjakan tersebut terdapat makam bernama Syekh Manula tepatnya Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Pasalnya, ditanjakan ini kerap terjadi kecelakaan lalu-lintas yang kerap merenggut korban jiwa, sebab tingkat kemiringan yang cukup tinggi dan jalur yang cukup panjang membuat tanjakan manula ditakuti, terutama bagi kendaraan dengan beban berat. (Suroso)