Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Menggeliatnya parawisata Tanggamus paska Covid 19 belakangan ini, menjadi perhatian pemerintah khususnya Dinas Parawisata Tanggamus yang turut memantau lokasi wisata yang ada di wilayah kerjanya.
Pasalnya, wisata pantai yang dimiliki Kabupaten Tanggamus tak kalah menariknya dengan wisata pantai daerah lain yang ada di Indonisia, hanya pengelolaanya yang belum dimaksimalkan, baik oleh pengelola pantai itu sendiri maupun pemerintah setempat.
Kunjungan Dinas Parawisata Tanggamus yang di wakili oleh Melidani sebagai pemasaran wisata Tanggamus di dampingi oleh Kasat Polairud Polres Tanggamus Iptu Zulkarnaen perdana ke Pantai Batu Balai dan Cukubetung Pejon Suka Banjar, Kota agung Timur, Rabu 15 Nopember 2023.
Dalam rangkaian itu, tim langsung memeriksa kebersihan wisata pantai tersebut, lalu fasilitas pengunjung tak luput dari tinjauan diantaranya kamar mandi, wc, mushola, pelampung dan alat keselamatan serta fasilitas yang sifatnya membuat pengunjung nyaman dan aman berwisata.
Menurut Meilidani sebagai Kepala Bidang Pemasaran Parawisata Tanggamus, agenda pihaknya mengunjungi objek wisata yang ada di Batu Balai Desa Pekon Sukabanjar dan sudah melihat Cuku Betung, ini merupakan kedua sebab pertama kali kami melihat di Pekon Way Gelang juga.
“Hari ini kami memang konsen untuk melihat istilahnya memotivasi masarakat yang memang niat sekali untuk mengelola pantai ini sebagai salah satu objek wisata,” kata Meilidani.
Ia menambahkan, kedepannya nantinya adalah izin wisata yang ada di Kabupaten Tanggamus denhan harapans pantai ini di kelola dengan baik.
“Intinya dengan sadar wisatanya muncul tujuh panca pesona yaitu ada yang di kelola oleh mereka,” tandasnya.
Sementara itu Rasid, selaku pengelola wisata Cuku Betung dan Batu Balai mengucapkan terimakasih atas kunjungan tersebut untuk memantau dan melihat berkaitan dengan persoalan wisata.
“Harapan kami sebagai pengelola supaya ada kerja sama dengan pemerintah daerah Tanggamus untuk kedepanya karna wisata Cukubetung dan Batu Balai ini masih berjalan dengan alami dikelola oleh perorangan,” kata Rasid.
Atas pengelolaan itu, Rasid juga berharap kedepannya dapat menjadi sumber daya ekonomi rakyat pedukuhan atau wisata setempat.
“Untuk fasilitas yang sudah ada, kami ada mushola, wc, kamar mandi, anjung-anjungan yang itu memang dibangun secara individu-individu dari pendapatan di munculkan oleh wisata itu sendiri,” tandasnya. (Herdi/Herman)