Menu

Mode Gelap
 

Lampung · 26 Sep 2024 16:11 WIB ·

Kordiv Bawaslu Lampung : Kepala Pekon Lebih Rentan Melanggar Netralitas Pilkada Dibanding ASN, Ini Sebabnya ?


 Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Lampung, Tamri saat memberikan keterangan pers usai gelaran Ikrar Netralitas Kakon se Tanggamus di GSG Gisting Bawah, Kamis 26 September 2024 | Asrul Ariski/Media Prioritastv.com. Perbesar

Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Lampung, Tamri saat memberikan keterangan pers usai gelaran Ikrar Netralitas Kakon se Tanggamus di GSG Gisting Bawah, Kamis 26 September 2024 | Asrul Ariski/Media Prioritastv.com.

Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Lampung, Tamri, S.Hut., S.H., M.H., menyampaikan bahwa kepala pekon lebih rentan melakukan pelanggaran netralitas dalam Pilkada dibandingkan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hal ini disampaikan usia acara sosialisasi dan deklarasi netralitas kepala pekon se Kabupaten Tanggamus pada Pilkada 2024 yang digelar di GSG Gisting Bawah, Kamis 26 September 2024.

Tamri menjelaskan bahwa kepala pekon memiliki pengaruh besar di desa mereka masing-masing, yang membuat mereka lebih mudah didekati oleh pasangan calon untuk dimintai dukungan.

“Kepala pekon lebih rentan melanggar karena mereka memiliki massa di desanya dan dapat mempengaruhi suara pemilih. Oleh karena itu, pasangan calon sering kali mendekati kepala pekon untuk mendapatkan dukungan suara,” ungkap Tamri.

Pentingnya Netralitas Kepala Pekon dalam Pilkada

Tamri menegaskan pentingnya ikrar kepala pekon menjaga netralitas dalam Pilkada 2024 demi terciptanya pemilu yang adil dan bersih.

“Kami ingin memberikan komitmen bersama kepada seluruh kepala pekon di Tanggamus untuk menjaga netralitas. Ini demi memastikan pelaksanaan Pilkada yang bersih dan adil,” tambahnya.

Netralitas kepala pekon di tingkat desa dianggap krusial karena peran mereka dalam mengelola masyarakat sangat memengaruhi jalannya proses demokrasi di tingkat akar rumput.

Bawaslu berkomitmen untuk menciptakan kesepahaman antara seluruh pihak terkait tentang peraturan yang berlaku dalam pemilihan kepala daerah.

Sanksi Tegas Menanti Pelanggar Pilkada 2024

Tamri juga menjelaskan bahwa ada sanksi tegas bagi kepala pekon yang terbukti melanggar netralitas. “Akan ada sanksi administratif, pidana penjara, hingga pemberhentian kepala desa jika terbukti melanggar netralitas,” tegas Tamri.

Pelanggaran netralitas ini dibagi menjadi dua fase, yaitu sebelum dan setelah penetapan pasangan calon. Sebelum penetapan calon, pelanggaran hanya dikenai sanksi administratif, yang kemudian diteruskan kepada pemerintah daerah untuk proses pembinaan.

“Sanksi ini juga dikirimkan kepada Pj Bupati dan dilanjutkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk pembinaan sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.

Namun, jika pelanggaran terjadi setelah penetapan pasangan calon, sanksi yang diberikan lebih berat, termasuk pidana.

“Setelah penetapan pasangan calon selaian administrasi, sanksi pidana bisa dikenakan kepada kepala pekon yang terbukti melanggar,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan Bawaslu menggelar Ikrar netralitas yang diikuti kepala pekon se Kabupaten Tanggamus, diharapkan dapat menciptakan Pilkada Tanggamus 2024 yang bersih, transparan, dan adil sesuai asas Pemilu langsung, umum, bebas rahasia. (Asrul Ariski)

Artikel ini telah dibaca 99 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Warga Saksikan Detik-detik Buaya Mainkan Tubuh Korban Sebelum Berhasil Dievakuasi di Sungai Semaka Tanggamus

30 June 2025 - 18:03 WIB

Seleksi Pengurus BUMD Pringsewu: Transparansi dipertanyakan, Meritokrasi Diragukan

30 June 2025 - 17:53 WIB

Ini Penjelasan Lengkap Polisi Terkait Tewasnya Warga Semaka Diserang Buaya di Pekon Sripurnomo

30 June 2025 - 17:45 WIB

BUMD PT. Pringsewu Jaya Sejahtera Catat Dividen 22 Juta dari Modal 5 Milyar, Tanda Tanya Menggantung di Tata Kelola Keuangan Daerah

30 June 2025 - 17:20 WIB

Menantu Korban Serangan Buaya Semaka Tanggamus Sebut Mertuanya Pamit Bersihkan Rumput

30 June 2025 - 15:41 WIB

Terkam Bagian Pinggang, Buaya Semaka Tanggamus Sempat Seret Korban 200 Meter

30 June 2025 - 15:36 WIB

Trending di Lampung