Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Warga Pekon Raja Basa, Bandar Negeri Semuong, mengajukan permohonan bantuan untuk penggalian saluran irigasi sawah kepada pemerintah. Hal ini menyusul proyek CekDam di Pekon Gunung Doh yang menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.
Perwakilan warga menyampaikan keinginan mereka untuk mendukung pengisian bahan bakar alat berat yang digunakan untuk mengeruk irigasi, namun mereka kecewa setelah tawaran tersebut ditolak oleh salah satu pengawas proyek di lapangan.
Menurut pengawas yang diidentifikasi dengan inisial HD menolak bantuan sebesar Rp1 juta dan justru meminta Rp1,5 juta sebagai syarat pengisian bahan bakar alat berat.
Dalam pernyataan yang diterima media, HD mengatakan bahwa warga harus menanggung biaya sendiri jika ingin menurunkan alat berat.
“Suruh mereka nurunkan alat sendiri. Kami menurunkan alat pakai uang, bukan 10-20 juta,” ujar HD melalui pesan suara WhatsApp, Minggu 20 Oktober 2024.
Kontroversi ini menimbulkan kecurigaan bahwa pengawas lapangan memanfaatkan situasi untuk menetapkan tarif yang tidak wajar terkait penggunaan alat berat.
Warga merasa kecewa karena merasa diberatkan dengan biaya tambahan untuk penggalian irigasi yang seharusnya dilakukan sebagai bagian dari proyek.
Sementara itu, warga berharap pemerintah provinsi dapat segera turun tangan untuk menindaklanjuti masalah proyek CekDam ini.
Hingga saat ini, belum ada tindakan nyata dari pihak pemerintah meski sebelumnya media telah memberitakan terkait keluhan dan masalah dalam pengerjaan proyek tersebut. (Edi Hidayat)