Prioritastv.com, Pringsewu, Lampung – Penjabat Bupati Pringsewu, Marindo Kurniawan, mengungkapkan bahwa prospek budidaya anggur di Kabupaten Pringsewu masih terbuka lebar. Potensi ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi, pemasaran, maupun pengembangan agrowisata petik buah. Kabupaten Pringsewu memiliki potensi lahan pekarangan seluas 3.508 hektar yang tersebar di sembilan kecamatan, menjadikan budidaya anggur peluang bisnis yang menjanjikan.
Hal ini disampaikan Marindo Kurniawan saat membuka acara Bimbingan Teknis Teknologi Budidaya Anggur yang diadakan oleh DPD Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) Kabupaten Pringsewu di Pekon Ambarawa, Kamis (24/10/2024).
Meski potensi lahan cukup besar, pemanfaatannya hingga saat ini masih belum optimal. Berdasarkan data ASPAI, populasi tanaman anggur di Pringsewu baru mencapai 5.309 batang yang tersebar di beberapa kecamatan. Kecamatan Ambarawa mendominasi dengan 4.416 batang, sementara kecamatan lain seperti Banyumas, Pagelaran, dan Sukoharjo memiliki populasi lebih sedikit.
“Total lahan budidaya anggur saat ini baru mencapai 6,54 hektar, dengan sebagian besar berada di Kecamatan Ambarawa seluas 5,48 hektar,” ungkap Marindo.
Peluang Usaha dan Pengembangan Agrowisata
Marindo juga menjelaskan bahwa meskipun anggur adalah buah subtropis, popularitasnya terus meningkat di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi anggur di Indonesia pada 2023 mencapai 13.405 ton, tetapi jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga sebagian besar anggur masih harus diimpor.
“Ini adalah peluang besar bagi masyarakat Pringsewu untuk mengembangkan budidaya anggur, apalagi tanaman ini bisa tumbuh di pekarangan rumah, sehingga tidak memerlukan lahan yang luas,” kata Marindo.
Dengan dukungan dari Dinas Pertanian dan ASPAI, diharapkan lebih banyak masyarakat yang tertarik untuk membudidayakan anggur. Penjabat Bupati Pringsewu bahkan optimis bahwa Kabupaten Pringsewu dapat menjadi pusat budidaya anggur, sekaligus destinasi agrowisata yang diminati.
“Kami berharap dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, dan seluruh pihak terkait agar cita-cita menjadikan Pringsewu sebagai Pekon Anggur dapat terwujud,” tambahnya.
Acara Bimbingan Teknis ini turut dihadiri Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian, Dr. Liferdi, serta sejumlah pejabat penting lainnya di Kabupaten Pringsewu, yang menunjukkan komitmen besar terhadap pengembangan sektor pertanian dan agrowisata di daerah tersebut.
Budidaya Anggur : Solusi untuk Kemandirian Pangan dan Peningkatan Ekonomi Lokal
Dengan lahan pekarangan yang luas dan potensi besar, budidaya anggur di Pringsewu bukan hanya menjanjikan dari sisi konsumsi, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui agrowisata.
Kolaborasi yang solid antara pemerintah, petani, dan komunitas pecinta anggur diharapkan bisa membawa Kabupaten Pringsewu sebagai salah satu produsen anggur terkemuka di Indonesia. (Samuel)