Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Kisah pilu datang dari Pekon Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Seorang pengantin wanita bernama Rika Amiyana meninggal dunia dua jam setelah melangsungkan ijab kabul pada Kamis (5/12/2024). Peristiwa ini sontak viral dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan suaminya, Nur Kholik.
Nur Kholik, sang suami, mengungkapkan bahwa prosesi ijab kabul berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, tak lama setelah itu, Rika mengeluhkan kondisi kesehatannya hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Secanti, Gisting, Tanggamus.
Sebelum menikah, Rika sempat menjalani suntik imunisasi yang disyaratkan oleh pihak Puskesmas setempat. Dua hari setelah imunisasi, Rika mengalami pembengkakan dan panas di bagian tangan. Kondisi ini terus memburuk hingga mendekati hari pernikahan.
“Kami sempat periksa ke bidan, tapi bengkaknya hanya sedikit berkurang. Bahkan, bengkak itu menyebar ke kaki,” ungkap Nur Kholik kepada wartawan, Jumat 6 Desember 2024.
Karena kondisi tidak membaik, pasangan ini memutuskan berkonsultasi ke dokter yang kemudian menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit. Namun, Rika menolak karena mendekati hari pernikahan.
Di hari pernikahan, setelah prosesi selesai, kondisi Rika semakin melemah hingga akhirnya pingsan. Nur Kholik langsung membawanya ke Puskesmas, namun nyawa Rika tidak tertolong meski sempat diberi oksigen.
“Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa istri saya sudah tidak bisa diselamatkan. Kami sudah berusaha maksimal, tapi takdir berkata lain,” ujarnya dengan nada sedih.
Nur Kholik mengenal almarhumah sejak 2019 dan merencanakan pernikahan ini sejak 2020. Meski sempat tertunda karena pandemi COVID-19, ia bersabar hingga Rika menyelesaikan pendidikannya di UIN.
“Istri saya seharusnya wisuda bulan ini. Orang tua awalnya sempat menolak karena dia masih kuliah. Tapi akhirnya mereka merestui, dan pernikahan ini menjadi mimpi kami yang akhirnya terwujud meski hanya sebentar,” kenangnya.
Nur Kholik mengaku telah mengikhlaskan kepergian istrinya dan tidak akan menuntut pihak manapun terkait peristiwa ini. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran, terutama soal pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.
“Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama terkait suntik vaksin sebelum menikah. Saya sudah ikhlas, dan yang terpenting, istri saya bahagia di saat-saat terakhirnya,” pungkasnya.
Kisah ini membawa duka mendalam, di mana acara bahagia harus berubah menjadi prosesi pemakaman. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. (Asrul Ariski)