Prioritastv.com, Pringsewu, Lampung – Polres Pringsewu mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang mencatut nama pejabat di lingkungan Polres Pringsewu. Imbauan ini muncul setelah adanya kasus terbaru yang melibatkan nama Kabag Ops Polres Pringsewu, Kompol I Made Indra Wijaya, sebagai bagian dari modus kejahatan tersebut.
Dalam aksinya, pelaku menggunakan sejumlah nomor ponsel untuk menghubungi calon korban dari berbagai kalangan. Mereka memanfaatkan nama besar pejabat untuk membangun kepercayaan dan melancarkan aksinya.
Berbagai modus mereka lakukan salah satunya adalah meminta bantuan dengan dalih partisipasi dalam acara perpisahan Wakapolres Pringsewu. Padahal kenyataanya, Kompol Robi hingga saat ini masih berdinas di Polres Pringsewu dan belum ada perintah terkait perpindahan tugas.
Hingga kini, laporan mengenai modus serupa terus bermunculan. Meskipun banyak masyarakat yang sudah memahami trik ini, sebagian lainnya masih terjebak dan menjadi korban.
Menanggapi hal ini, Wakapolres Pringsewu, Kompol Robi Bowo Wicaksono, kembali mengimbau warga untuk tidak mudah percaya pada permintaan bantuan yang mengatasnamakan pejabat kepolisian. Ia juga meminta masyarakat agar selalu melakukan konfirmasi langsung ke instansi terkait jika menerima telepon atau pesan mencurigakan.
“Kami tegaskan bahwa pejabat kepolisian tidak pernah meminta uang atau bantuan dalam bentuk apa pun melalui komunikasi pribadi. Jika ada pihak yang menghubungi dan mengatasnamakan kami, segera lakukan konfirmasi atau laporkan kepada pihak kepolisian,” ujar Kompol Robi dalam keterangan tertulis yang diterima Media Prioritastv.com, pada Sabtu 21 Desember 2024.
Polres Pringsewu juga mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan indikasi penipuan semacam ini ke Polres Pringsewu atau menghubungi layanan pengaduan resmi kepolisian di hotline 110.
Polres berkomitmen untuk menindak tegas para pelaku yang mencemarkan nama baik institusi dan merugikan masyarakat.
“Tetap waspada, jangan mudah percaya, dan pastikan selalu memverifikasi informasi yang diterima. Jangan sampai menjadi korban penipuan!,” tutupnya. (Davit)