Prioritastv.com, Pringsewu, Lampung – Keluhan petani terkait pasokan air yang tak mengalir sejak 2007 mencuat dalam kunjungan kerja Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto ke Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu 28 Desember 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Wamendagri meninjau saluran irigasi di Dusun Rejosari, Pekon Lugusari, Kecamatan Pagelaran, guna melihat langsung kondisi infrastruktur pertanian yang menjadi kunci mewujudkan swasembada pangan.
Usai peninjauan, Wamendagri yang juga bertindak sebagai Pelaksana Harian (Plh) Menteri Dalam Negeri mengadakan dialog dengan para petani di Pekon Bumiratu.
Dalam kesempatan tersebut, seorang petani, Sugianto, mengungkapkan keresahannya terkait pasokan air yang tak kunjung mengalir ke lahan pertanian sejak 2007, sebelum Pringsewu resmi menjadi kabupaten.
Sugianto berharap pemerintah segera memperbaiki sistem irigasi, termasuk memaksimalkan fungsi Bendungan Way Sekampung dan Irigasi Way Tebu, agar air dapat mengalir ke lahan pertanian mereka.
“Kami ingin air dari Bendungan Way Sekampung benar-benar sampai ke lahan kami. Dengan begitu, para petani di sini bisa kembali produktif seperti era 1990-an,” ujar Sugianto.
Menanggapi keluhan tersebut, Wamendagri Bima Arya menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran Rp12 triliun untuk memperbaiki hampir 3 juta hektar jaringan irigasi di seluruh Indonesia. Dana tersebut akan disalurkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2025.
“Setiap daerah memiliki masalah irigasi yang berbeda. Kami akan mendata masalah ini dan membawanya ke rapat bersama Menko Pangan agar bisa menjadi prioritas,” tegas Bima Arya.
Ia juga meminta pemerintah Kabupaten Pringsewu segera melengkapi data irigasi yang bermasalah agar mendapat bantuan sesuai kebutuhan.
Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu, Marindo Kurniawan, menegaskan pentingnya pasokan air bagi petani Pringsewu yang memiliki lahan sawah seluas 13.928 hektar. Dari jumlah tersebut, 8.801 hektar merupakan sawah irigasi, sementara sisanya sawah tadah hujan.
“Kami berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat agar Bendungan Way Sekampung dapat berfungsi optimal, memenuhi kebutuhan air petani, dan menjadikan Pringsewu sebagai salah satu lumbung pangan nasional,” tegas Marindo.
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Heri Iswahyudi, tokoh masyarakat KH. Sujadi, serta sejumlah kepala perangkat daerah. Para petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A), dan Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) juga turut memberikan masukan.
Dengan adanya kunjungan ini, pemerintah diharapkan mampu memberikan solusi nyata untuk mengatasi masalah irigasi, sehingga petani Pringsewu dapat kembali produktif dan berkontribusi dalam program swasembada pangan nasional. (Davit)