Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus menggelar rapat koordinasi (Rakor) terkait penanganan konflik antara manusia dan satwa liar di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Jumat 10 Januari 2025.
Rakor dipimpin Asisten Administrasi Umum Sukisno, dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hendra Wijaya Mega, Perwakilan TNBBS Iwan, Kepala UTP Kota Agung Utara Apriyadi, Kadis LH Kemas Yusri, Kalak BPBD Irvan Wahyudi, Kadis Perkebunan dan Peternakan Henri Patra, Camat BNS, Camat Semaka dan OPD terkait lainnya.
Latar belakang rapat yakni konflik antara manusia dan satwa liar di Tanggamus telah berlangsung selama lebih dari lima tahun, terutama di wilayah pekon yang berbatasan dengan TNBBS. Insiden tragis yang melibatkan kawanan gajah liar bernama “Bunga,” dengan jumlah 18 ekor, menjadi perhatian utama.
Kelompok gajah tersebut merupakan satwa kunci di TNBBS, tetapi interaksi negatif dengan manusia telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
Pada penghujung 2024, konflik ini kembali mencuat setelah terjadi insiden yang menelan korban jiwa. Kejadian ini memicu keresahan dan kecemasan di kalangan masyarakat, sehingga diperlukan langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menuntaskan konflik berkepanjangan, menyusun strategi penanganan jangka panjang untuk mengakhiri konflik antara manusia dan satwa liar, khususnya kawanan gajah.
Kemudian, penyediaan anggaran khusus untuk mendukung upaya mitigasi dan penanganan konflik secara efektif dan mengusulkan perubahan Surat Keputusan Bupati tentang pembentukan tim terpadu penanganan dampak interaksi satwa liar dengan masyarakat di wilayah pekon penyangga TNBBS.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hendra Wijawa Mega menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menangani konflik ini. “Kami berharap langkah ini dapat mengurangi konflik, memberikan rasa aman kepada masyarakat, serta melindungi satwa liar yang menjadi kekayaan alam TNBBS,” ujarnya. (Herdi)