Menu

Mode Gelap
 

Kriminal · 11 Jan 2025 14:48 WIB ·

Dinas P3AP2KB Lampung Timur Berikan Pendampingan pada Kasus KDRT yang Menewaskan Bayi 5 Bulan


 Kapolres Lampung Timur  AKBP Benny Prasetya (Kemeja Garis) saat mengungjungi ibu pelaku kekerasan terhadap bayinya saat dalam perawatan medis, Sabtu 11 Januari 2025 | Dok. Polres Lampung Timur. Perbesar

Kapolres Lampung Timur AKBP Benny Prasetya (Kemeja Garis) saat mengungjungi ibu pelaku kekerasan terhadap bayinya saat dalam perawatan medis, Sabtu 11 Januari 2025 | Dok. Polres Lampung Timur.

Prioritastv.com, Lampung Timur – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Lampung Timur segera memberikan pendampingan kepada keluarga pelaku sekaligus korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mengakibatkan seorang bayi berusia 5 bulan meninggal dunia.

Plt. Kepala Dinas P3AP2KB Lampung Timur, Titin Wahyuni, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirim staf melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) untuk memberikan pendampingan kepada ibu (pelaku) berinisial UD dan dua anaknya yang menyaksikan kejadian tersebut.

“Kami sudah mengirim staf ke lokasi untuk memberikan layanan dan pendampingan yang diperlukan oleh ibu dan anak-anaknya,” ujar Titin dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2024).

Titin menambahkan bahwa UPTD PPA bertugas memberikan dukungan psikososial kepada keluarga, terutama bagi kedua anak korban yang diduga mengalami trauma setelah menyaksikan peristiwa tragis tersebut.

“Untuk motif dan kronologi kejadian, kami tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan. Hal itu menjadi tugas pihak kepolisian. Kami hanya fokus pada pelayanan dan pendampingan psikososial,” tegas Titin.

Tragedi ini terjadi di Desa Way Areng Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur, pada Sabtu (11/1/2024). Seorang ibu tega membunuh anak kandungnya yang masih berusia 5 bulan dengan cara membacok dan menyayat tubuh korban menggunakan golok.

Motif di balik aksi nekat pelaku belum dapat dipastikan. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap latar belakang peristiwa memilukan tersebut.

Kapolres Lampung Timur AKBP Benny Prasetya, melalui Kapolsek Mataram Baru Iptu Rudi, menjelaskan bahwa korban yang merupakan bayi berusia 6 bulan, dengan jenis kelamin perempuan ini, berinisial HS warga Kecamatan Mataram Baru.

“Peristiwa pembunuhan tersebut, diduga dilakukan oleh UD (40) yang ternyata merupakan ibu kandung dari korban, pada Sabtu (11/1), sekitar pukul 04.00 Wib, ditempat tinggalnya,” kata Iptu Rudi.

Dari hasil informasi yang dihimpun oleh petugas kepolisian dilokasi kejadian, diduga ibu korban diduga mengalami depresi, akibat persoalan rumah tangga.

Pasalnya sang suami dikabarkan akan menikah lagi, sehingga kemudian nekat membacok bagian kepala bayi putrinya menggunakan golok hingga meninggal dunia.

“Usai membunuh bayi putrinya, pelaku diduga berupaya mengakhiri hidupnya, dengan nekat menyayat bagian tangan sebelah kirinya, serta meminum obat racun semut,” jelasnya.

Pihak kerabat dan masyarakat disekitar lokasi kejadian, yang mengetahui peristiwa tersebut, kemudian menghubungi petugas kepolisian, serta tim medis terdekat. (Erwin)

Artikel ini telah dibaca 198 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tim Starlight SMPN 2 Wonosobo Raih Piala Juara 1 Ajang Futsal Pelajar Putri Regional 2 Tanggamus

11 January 2025 - 19:30 WIB

Kapolres Lampung Timur Kunjungi Dugaan Ibu Alami Baby Blues hingga Berujung Tindak Kekerasan

11 January 2025 - 12:27 WIB

Diduga Suaminya Akan Menikah Lagi, Seorang Ibu di Lampung Timur Habisi Darah Dagingnya Sendiri

11 January 2025 - 12:09 WIB

Pamit Mancing, Pria 22 Tahun di Way Kanan Ditemukan Tewas Diduga Dibunuh

11 January 2025 - 11:55 WIB

Sekretaris PUPR Tanggamus Ungkap Penyebab Ambrolnya TPT RTH Taman Ir. Soekarno Kota Agung, Ini Pemenang Tendernya

11 January 2025 - 11:33 WIB

Satire, Tokoh Pemuda Tanggapi Tanggul RTH Ir Soekarno Kota Agung Ambrol, Sebut “Diseleksi Alam”

11 January 2025 - 10:14 WIB

Trending di Lampung