Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Musim penghujan yang berlangsung beberapa hari terakhir menyebabkan tebing di sisi kanan dan kiri jalan di wilayah Pekon Sinar Jawa, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, mengalami longsor.
Material longsoran menimbun lahan perkebunan milik warga, sehingga merugikan para petani yang memiliki tanaman produktif di area tersebut.
Peristiwa ini menjadi perhatian serius masyarakat dan pemerintah desa.
Menurut warga setempat, longsoran tanah tidak hanya dipicu oleh curah hujan tinggi tetapi juga disinyalir akibat kurangnya pembangunan talud dan drainase pada proyek pembangunan jalan di wilayah tersebut.
“Idealnya setiap pembangunan jalan disertai talud dan saluran drainase yang memadai untuk mencegah terjadinya longsor, tetapi faktanya hal tersebut sering diabaikan,” ungkap salah satu warga.
Pembangunan jalan tanpa perencanaan matang, ditambah keterbatasan anggaran yang kerap menjadi alasan normatif pihak terkait, dinilai memperburuk kondisi. Hal ini memunculkan kekhawatiran terkait kualitas dan durabilitas infrastruktur yang ada.
Banyak pihak menyoroti bahwa pembangunan infrastruktur jalan di kawasan rawan longsor semestinya tidak hanya fokus pada badan jalan, tetapi juga memperhatikan pembangunan drainase dan talud yang memadai.
Langkah ini dinilai dapat mengurangi risiko terjadinya bencana, terutama di wilayah dengan kontur tanah yang labil.
“Curah hujan memang tinggi, tetapi longsor terjadi karena kurangnya perencanaan yang matang saat pembangunan jalan,” kata seorang pemerhati lingkungan setempat.
Menyikapi situasi ini, Penjabat (Pj) Kepala Pekon Sinar Jawa, Iwan Setiawan, bersama warga langsung mengambil tindakan cepat dengan menggelar gotong royong untuk membersihkan material longsoran yang menimbun kebun petani.
“Kami sudah melaksanakan gotong royong bersama warga untuk menangani longsor ini. Namun, karena tingkat kerusakan cukup parah, kami telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tanggamus dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyelesaikan penanganan secara tuntas,” ujar Iwan Setiawan saat dikonfirmasi, Jumat 24 Januari 2025.
Iwan juga menambahkan, gotong royong ini merupakan bentuk solidaritas masyarakat untuk saling membantu, khususnya dalam situasi darurat seperti ini.
“Kami berharap BPBD segera menindaklanjuti, mengingat longsoran ini tidak hanya merugikan petani tetapi juga mengancam keamanan jalan bagi pengguna kendaraan,” lanjutnya.
Ia menambahkan, selaku Pj Kakon Sinar Jawa memang banyak kendala di musim hujan. “Ya kami juga was-was bencana apalagi di sinar jawa, bukan longsor saja, kami juga waspada jalan licin termasuk banjir dan jembatan putus,” tandasnya.
Masyarakat berharap instansi terkait segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini. Selain itu, diperlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap proyek pembangunan agar kualitas infrastruktur dapat terjamin dan mampu bertahan dalam jangka panjang.
Dengan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat dan perhatian pemerintah, diharapkan permasalahan longsor di Pekon Sinar Jawa dapat segera teratasi, sehingga aktivitas warga, khususnya para petani, kembali normal. (Herdi)