Prioritastv.com, Lampung Tengah – Keluarga korban pembunuhan seorang pelajar SMA di Lampung Tengah meminta agar pelaku dihukum seadil-adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
Harapan tersebut disampaikan oleh Salmi, paman korban, saat proses autopsi jenazah yang berlangsung pada Jumat 31 Januari 2025.
Salmi menegaskan bahwa keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat penegak hukum, namun berharap keadilan dapat ditegakkan bagi almarhum.
“Harapan dari keluarga besar kami, semoga pelakunya bisa dihukum seadil-adilnya karena telah menghilangkan nyawa anak cucu kami, atau putra kami,” tegasnya.
Diketahui, Polisi menetapkan Raf (18) sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Rah (18), seorang pelajar SMA yang ditemukan tewas di Sungai Way Waya, Kampung Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah, pada Kamis malam (30/1/2025).
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan/atau Pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76C UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Selain itu, ia juga dikenakan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian dan terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.
Baca Juga :
Polisi Beberkan Kronologi Pembunuhan Pelajar SMA Lampung Tengah di Sungai Way Waya.
Tersangka Raf sempat menjalani tes urine setelah diamankan oleh kepolisian, pemeriksaan terbaru menunjukkan bahwa tersangka Raf positif menggunakan narkoba.
Namun, polisi masih mendalami apakah saat kejadian, pelaku berada dalam pengaruh obat terlarang atau tidak.
Setelah membunuh korban, lanjut, tersangka juga membawa kabur sepeda motor Honda Beat milik korban dan menggadaikannya senilai Rp 1,5 juta. Uang hasil gadai itu digunakan oleh pelaku untuk bermain judi online (slot).
Sebelumnya diberitakan, Seorang pelajar berinisial Rah (18), warga Kampung Haji Pemanggilan, Kecamatan Anak Tuha, ditemukan tewas di Sungai Kaliwaya, Kampung Bumi Aji, Lampung Tengah, saat ditemukan korban masih mengenakan seragam sekolah lengkap, Kamis 30 Januari 2025, malam.
Dalam sebuah video berdurasi 1 menit 31 detik yang diterima Media Prioritastv.com, terlihat korban mengenakan seragam batik, celana panjang, serta sepatu hitam, dan masih menggendong tas sekolah.
Proses evakuasi jasad korban sempat mengalami kesulitan akibat kondisi semak-semak di pinggir sungai yang cukup lebat. Meski demikian, warga yang berada di lokasi akhirnya berhasil mengangkat tubuh korban ke darat setelah melalui beberapa upaya. (Erwin)