Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus menyerahkan sepaket mercon kepada tim penggiring gajah sebagai upaya mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar di Kecamatan Semaka, Selasa 4 Maret 2025.
Mercon tersebut diserahkan oleh Edi Nugroho, Kabid 3 BPBD Tanggamus kepada perwakilan penerima dari Pekon Talang Asahan untuk langsung di bawa ke tim pengjalau gajah di area hutan.
Kepala BPBD Tanggamus, Irvan Wahyudi dalam keterangannya, menjelaskan bahwa mercon tersebut akan digunakan untuk menghalau gajah agar tidak mendekati area permukiman dan perkebunan warga.
“Kami memberikan dukungan kepada tim penggiring gajah dengan menyediakan alat bantu berupa mercon. Ini merupakan metode yang sudah sering digunakan dan cukup efektif untuk menggiring gajah tanpa melukai mereka,” kata Irvan Wahyudi kepada Media Prioritastv.com.
Irvan berharap, bantuan tambahan mercon tersebut dapat membantu dalam penggiringan oleh tim dan diharapkan kelompok gajah liar dapat kembali ke TNBBS.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada akan kehadiran gajah liar mendekati permukiman dan kepada tim penggiring agar selalu berhati-hati saat mengambil tindakan,” imbaunya.
Sebelumnya diberitakan, kawanan gajah liar dari kelompok Bunga telah memasuki kawasan Umbul Semino dan Umbul 8 di Register 39, yang merupakan wilayah Hutan Kemasyarakatan (HKM) Binaan Pekon Karang Agung, Kecamatan Semaka.
Akibat pergerakan gajah liar tersebut, 25 gubuk rusak pada Minggu malam, 2 Maret 2025, disusul 7 gubuk lainnya yang mengalami kerusakan parah pada Senin malam, 3 Maret 2025.
Kakon Karang Agung Rohmat Amin mengatakan, bahwa pemerintah pekon karang agung telah menurunkan Satgas Satwa Liar untuk membantu masyarakat dalam upaya penghalauan dan blokade, guna mencegah kerusakan yang lebih besar serta menghindari jatuhnya korban jiwa.
Saat ini, masyarakat dan tim satgas masih berupaya menggiring gajah liar kembali ke habitatnya. Bantuan mercon dari BPBD Tanggamus diharapkan dapat mempercepat proses penggiringan dan mengurangi potensi konflik antara warga dan satwa liar. (Herdi)