Prioritastv.com, Pringsewu – Lampung – Aksi protes terhadap jalan rusak kembali mencuat di Provinsi Lampung. Kali ini, masyarakat Kabupaten Pringsewu turun tangan sendiri memperbaiki jalan berlubang secara swadaya.
Tak hanya itu, aksi mereka semakin menohok dengan pemasangan spanduk bertuliskan “SEDANG ADA PERBAIKAN JALAN OLEH RAKYAT“, sebagai bentuk sindiran terhadap pemerintah yang dinilai lamban dalam menangani infrastruktur jalan.
Aksi ini diunggah oleh Erika Widiastuti, melalui akun Instagram-nya @atu.erika. Dalam unggahannya, ia membagikan momen ketika kelompok Pemuda Pringsewu Bersatu bergerak memperbaiki jalan secara mandiri, tanpa bantuan pemerintah.
Terlihat mobil pikap membawa material perbaikan seperti pasir dan semen, sementara spanduk protes terpampang jelas di lokasi perbaikan.
Dalam keterangannya, Erika menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan atas nama kemanusiaan dan kepedulian terhadap keselamatan pengguna jalan.
“Atas Nama Kemanusiaan dan Kepedulian terhadap Keselamatan Nyawa Pengguna Jalan, kami RAKYAT (Pemuda Pringsewu Bersatu) menyatakan sikap untuk turun langsung ke jalanan melakukan upaya SOLUTIF memperbaiki jalanan rusak & berlubang secara SWADAYA!!!”
Menurut Erika, perbaikan ini dilakukan secara mandiri dengan sumber dana yang berasal dari donasi dan gotong royong masyarakat, tidak hanya dari Kabupaten Pringsewu, tetapi juga dari berbagai daerah lain yang turut berempati terhadap kondisi ini.
“Yaa betul, empati terhadap MATInya respon dan kepedulian pemerintah baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat!!! Sebab buruknya infrastruktur yang ada telah nyata mengakibatkan banyak korban kecelakaan. Bahkan, dari data kepolisian setempat, sudah 10 korban meninggal dunia selama satu bulan terakhir akibat laka lantas,” tulisnya dalam caption unggahan.
Lebih lanjut, ia menyinggung tentang kebijakan efisiensi anggaran yang digaungkan oleh pemerintah pusat, mempertanyakan apakah rakyat harus terus diam dan menunggu korban berikutnya.
“Di tengah gempuran efisiensi anggaran dari kepemimpinan @prabowo @gibran_rakabuming, akankah rakyat hanya duduk berdiam dan menunggu korban selanjutnya berjatuhan??? Sudah bukan saatnya mempertanyakan siapa yang paling bertanggung jawab atas semua ini!!! Yang jelas telah nyata bahwa pemerintah GAGAL memberikan fasilitas umum & infrastruktur, terutama jalan yang layak untuk masyarakat!!!”
Terkait aksi ini, Erika mengaku tak menyangka respons masyarakat begitu besar. Menurutnya, hampir 95 persen masyarakat mendukung gerakan ini, meskipun ada beberapa pihak yang menilai aksi ini sebagai bentuk kritik tajam terhadap pemerintah.
“Alhamdulillah, hampir 95 persen masyarakat mendukung gerakan ini, tapi mungkin ada buzzer yang tidak setuju atau merasa gerakan ini menyudutkan pemerintahan,” kata Erika dalam keterangannya, Jumat (7/3/2025).
Ia juga menegaskan bahwa aksi ini bukan bertujuan untuk mencari panggung, melainkan murni lahir dari keresahan masyarakat akibat meningkatnya angka kecelakaan di jalanan rusak yang tak kunjung diperbaiki.
“Dari banyaknya kejadian laka lantas, masyarakat geram dan mempertanyakan, ini bagaimana? Kenapa tidak ada tindak lanjut atau respons? Sehingga, tercetuslah aksi perbaikan jalan swadaya ini,” jelasnya.
Menurutnya, sebelum turun langsung ke jalan, masyarakat sudah mencoba berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Namun, upaya tersebut hanya sebatas janji tanpa ada realisasi nyata.
“Ini tanggung jawab pemerintah, tapi pemerintah tidak bisa memberi rasa aman dan nyaman kepada warganya. Akhirnya, masyarakat memilih bergerak sendiri dibandingkan harus menunggu janji. Jadi, ya sudah, swadaya saja, dananya kita open donasi,” tegasnya.
Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat tak lagi sekadar menunggu dan mengeluh, melainkan bergerak langsung untuk mencari solusi.
Di sisi lain, hal ini juga menjadi kritik keras bagi pemerintah agar lebih serius dalam menangani infrastruktur jalan yang berperan penting dalam keselamatan masyarakat. (Davit)