Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang (RSUDBM) Tanggamus memberikan klarifikasi bahwa saat ini stok vaksin anti bisa ular (ABU) di fasilitas mereka telah habis.
Kondisi ini disebabkan oleh keterbatasan stok dari distributor serta belum adanya pasokan tambahan dari Dinas Kesehatan.
Kabid Pelayanan RSUD Batin Mangunang, Desi Susanti mengungkapkan bahwa sebelumnya pihak rumah sakit masih memiliki sisa stok empat dosis vaksin anti bisa ular.
Namun, seluruh dosis tersebut telah digunakan untuk pasien lain yang datang lebih dahulu. Ketika pasien baru yang membutuhkan vaksin datang, pihak rumah sakit sudah tidak lagi memiliki stok yang tersedia.
“Obat ABU itu sebenarnya merupakan bagian dari program pelayanan dasar yang semestinya disiapkan oleh puskesmas, mengingat RSUD berperan sebagai fasilitas rujukan. Namun demikian, kami tetap berupaya menyediakan secara mandiri untuk penanganan kasus darurat seperti gigitan ular berbisa,” kata Desi Susanti kepada Media Prioritastv.com, Minggu 6 April 2025.
Desi menegaskan, selama ini, pasien yang dirawat dengan vaksin ABU di RSUDBM Tanggamus menerima layanan secara gratis melalui program BPJS.
Namun, terbatasnya pasokan membuat rumah sakit tidak dapat memberikan penanganan optimal bagi pasien baru.
“Kelangkaan ini sejak tahun 2024, RSUDBM telah menghadapi keterbatasan vaksin ABU dan hingga saat ini belum ada tindak lanjut atau koordinasi dari pihak Dinas Kesehatan terkait penanganan masalah tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga bernama Supri Maholik (40), warga RT 06/02 Lingkungan Sabah Luppak, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kota Agung, Tanggamus mengalami kondisi kritis akibat gigitan ular berbisa saat sedang mencari sayuran pakis di hutan bersama adiknya, Edi (36), kemarin Sabtu 5 April 2025.
Namun, mirisnya, di Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang (RSUD-BM), pihak dokter dan perawat menyatakan bahwa rumah sakit tidak memiliki stok vaksin anti bisa ular.
Supri akhirnya dirujuk ke RS Panti Secanti, Gisting. Saat itu kondisinya semakin parah dengan busa mulai keluar dari mulutnya.
Beruntung, langkah cepat keluarga korban membawa ke RS Secanti Gisting, sehingga setelah mendapat perawatan intensif kondisi Supri perlahan mulai membaik. (Herdi)