Prioritastv.com, Bandar Lampung – Ketegangan pecah di lingkungan Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Senin 7 April 2025 akibat konflik internal keluarga pendiri kampus yang menyeret pengelolaan Yayasan Alih Teknologi (ALTEK), badan hukum yang menaungi universitas tersebut.
Perseteruan ini memicu aksi demonstrasi dan suasana mencekam di area kampus.
Sejak pagi, puluhan personel keamanan kampus dan aparat kepolisian disiagakan di berbagai titik.
Dua kelompok massa terlihat saling berhadapan di gerbang kampus, menyuarakan dukungan terhadap dua kubu yang berseteru: pihak Rusli Bintang, pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan ALTEK, dan pihak Rosnati Syekh, istri pertama Rusli.
Mahasiswa yang prihatin atas konflik internal ini turut menyuarakan keresahan mereka melalui aksi damai. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Semuanya karena konflik, mahasiswa jadi korbannya” sebagai bentuk protes atas campur tangan keluarga dalam pengelolaan institusi pendidikan.
Bahkan, mahasiswa sempat menahan pihak yang dianggap sebagai “lawan” agar tidak memasuki area kampus.
“Kami mahasiswa hanya ingin belajar dengan tenang. Jangan jadikan kampus ini ajang perebutan kepentingan keluarga,” kata salah satu mahasiswa dalam aksi tersebut.
Situasi ini dipicu oleh dugaan pengambilalihan kekuasaan yayasan secara sepihak. Berdasarkan Akta Notaris No. 3 Tahun 2007, Rosnati Syekh sebelumnya tercatat sebagai pembina tunggal yayasan, namun, secara diam-diam namanya diganti melalui Akta Notaris baru.
“Saya dizalimi! Nama saya dihapus tanpa sepengetahuan saya. Semua yang kami bangun selama puluhan tahun tiba-tiba diberikan kepada istri mudanya. Di mana hati nurani? Saya akan mencari keadilan!” ujar Rosnati Syeh.
Rosnati menegaskan bahwa ia tidak pernah menandatangani dokumen perubahan struktur yayasan. Saat ini, ia tengah menempuh jalur hukum untuk menggugat keabsahan akta baru yang dianggap cacat prosedur dan tidak sah.
Sebelumnya, Rusli Bintang sempat mengunggah video klarifikasi berdurasi 1 menit 24 detik, menyatakan bahwa Universitas Malahayati adalah aset untuk masyarakat Lampung dan anak yatim, bukan untuk keluarga atau keturunannya.
Orang tua kandung Muhammad Kadafi, Rusli Bintang yang diwakili oleh Doktor Abdul Kadir SH. MH sebagai Sekretaris umum yayasan alih teknologi bandar lampung mengatakan, Sesuai Akte Notaris terbaru Nomor 247 tahun 2025.
“Sejak tanggal 4 November 2024 kepengurusan itu sudah beralih Musa Bintang sebagai Ketua umum dan saya sebagai sekretaris umum,” ungkap Abdul Kadir.
Dia juga menegaskan, artinya segala sesuatu dan wewenang sudah limpahkan kepada pihak kami untuk menjalankan fungsi sesuai undang -undang.
“Sehingga berdasarkan surat Dirjen Dikti untuk malakukan pengukuhan, hari ini kami akan mengukuhkan, namun dihalangi oleh orang – orang yang tidak mempunyai hak dan kafasitas, termasuk Securty yang dihadirkan oleh pihak – pihak yang lain entah dengan siapa kami tidak akan menyebutkan, dan sudah kami pecat itu sudah ada suratnya, jadi mereka ini menurut asumsi saya patut diduga bertindak sewena-wena, Karna kami ini diperintahkan oleh pembina yang sah dan resmi. Kenapa kami berani menyampaikan karena ada legalitas yang jelas,” tandasnya.
Menjelang sore, massa mulai membubarkan diri secara tertib. Namun mahasiswa berkomitmen untuk terus mengawal situasi hingga ada penyelesaian yang adil dan transparan.
Universitas Malahayati kini menjadi sorotan bukan karena prestasi, melainkan kisruh internal yang mencoreng dunia pendidikan. (Erwin)