Menu

Mode Gelap
 

Kriminal · 7 Apr 2025 18:53 WIB ·

Minta Perhatian Presiden, Anak Korban Pembunuhan di Pesawaran Ungkap Intimidasi dan Dugaan Suap dari Oknum RT


 Kolase foto Aliyan semasa hidup dan tertangkap kamera warga saat jasadnya hendak dibuang serta surat pemberitahuan kepolisian | Dok. Istimewa. Perbesar

Kolase foto Aliyan semasa hidup dan tertangkap kamera warga saat jasadnya hendak dibuang serta surat pemberitahuan kepolisian | Dok. Istimewa.

Prioritastv.com, Pesawaran, Lampung – Duka mendalam dialami Arina (40), warga Desa Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, yang kehilangan ayahnya, Aliyan (68), dalam peristiwa dugaan pengeroyokan dan pembunuhan keji.

Kini, luka itu diperparah dengan tekanan yang ia terima dari oknum aparat lingkungan yang diduga ingin menutupi kasus tersebut.

Arina mengaku menyaksikan langsung momen ketika jasad sang ayah dibawa oleh beberapa pria menggunakan karung dan tali, sebelum akhirnya dibuang ke laut. Peristiwa itu terjadi pada malam hari, Sabtu 15 Maret 2025 sekitar pukul 21.00 WIB, dan dilihatnya dari jendela rumah.

“Saya memang tidak lihat saat ayah dikeroyok, tapi saya tahu siapa yang bawa jasadnya. Saya kenal wajah mereka,” ujarnya, Senin 7 April 2025.

Nama-nama seperti Oman, Tuni, Rohili, Heri Bom-bom, dan Parid disebut sebagai pihak yang terlibat dalam aksi tersebut.

Yang mengejutkan, tidak lama setelah kejadian itu, Arina mengaku didatangi oleh Ketua RT 02, Alfian, dan Ketua RT 03, Wahab, di Pulau Selesung.

Keduanya, kata Arina, menyarankan agar kasus tidak dibawa ke jalur hukum dan menawarkan bantuan berupa uang duka sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta.

“Mereka bilang itu untuk acara tujuh harian dan empat puluh hari. Saya anggap itu bentuk tekanan. Saya tidak mau. Saya hanya ingin keadilan untuk ayah saya,” ungkapnya dengan tegas.

Arina berharap aparat penegak hukum bisa bersikap profesional dan serius menangani kasus ini. Ia bahkan meminta perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar kasus pembunuhan ini tidak tenggelam dan para pelaku bisa segera ditangkap.

“Kami percaya negara hadir untuk rakyatnya. Tolong beri kami keadilan. Jangan ada lagi intimidasi, jangan ada lagi yang ditutup-tutupi,” tutupnya.

Kasus ini kini menjadi sorotan masyarakat, yang mempertanyakan keberpihakan dan integritas aparat setempat dalam menangani kasus-kasus kejahatan berat di desa terpencil.

Kasus ini mencuat setelah anak korban, Arina, melaporkan dugaan pembunuhan ayahnya ke Polsek Padang Cermin pada Senin 17 Maret 2025 paska adanya cekcok antara korban Aliyan dengan keponakannya, Safarudin pada Sabtu 15 Maret 2025 malam.

Arina, anak korban malam itu ia melihat beberapa orang membawa karung dan tali menuju rumah ayahnya.

Bahkan dalam video yang telah beredar luas di media sosial, para pelaku terlihat memikul karung besar menuju dermaga, lalu menaikkannya ke atas kapal dan hingga kini jasad Aliyan belum ditemukam. (Erwin)

Artikel ini telah dibaca 483 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Warga Saksikan Detik-detik Buaya Mainkan Tubuh Korban Sebelum Berhasil Dievakuasi di Sungai Semaka Tanggamus

30 June 2025 - 18:03 WIB

Seleksi Pengurus BUMD Pringsewu: Transparansi dipertanyakan, Meritokrasi Diragukan

30 June 2025 - 17:53 WIB

Ini Penjelasan Lengkap Polisi Terkait Tewasnya Warga Semaka Diserang Buaya di Pekon Sripurnomo

30 June 2025 - 17:45 WIB

BUMD PT. Pringsewu Jaya Sejahtera Catat Dividen 22 Juta dari Modal 5 Milyar, Tanda Tanya Menggantung di Tata Kelola Keuangan Daerah

30 June 2025 - 17:20 WIB

Menantu Korban Serangan Buaya Semaka Tanggamus Sebut Mertuanya Pamit Bersihkan Rumput

30 June 2025 - 15:41 WIB

Terkam Bagian Pinggang, Buaya Semaka Tanggamus Sempat Seret Korban 200 Meter

30 June 2025 - 15:36 WIB

Trending di Lampung