Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Musibah kebakaran melanda rumah milik Saprik, warga Dusun 1 Pekon Karangbrak Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, Rabu siang (9/4/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Akibat kejadian tersebut, rumah beserta warung milik korban ludes terbakar, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta.
Berdasarkan keterangan Ariyanto, warga setempat, saat kejadian kedua orang tua penghuni rumah sedang berada di kebun.
Di rumah hanya ada tiga anak, termasuk anak gadis tertua yang tengah menuangkan bensin ke dalam ember.
Naas, sang adik berlari ke arah depan dan tanpa sengaja menyenggol ember tersebut hingga tumpah.
Bensin pun mengalir ke arah tungku dapur yang saat itu sedang digunakan untuk merebus air.
“Karena panik, si kakak langsung menarik adiknya keluar rumah untuk meminta tolong. Bukannya ke rumah bibinya yang lebih dekat, mereka malah lari ke rumah nenek,” kata Ariyanto kepada Media Prioritastv.com.
Api langsung menyambar tumpahan bensin dan membesar dengan cepat karena tidak ada orang dewasa di rumah.
Warga baru mengetahui setelah Ketua RT menyampaikan informasi melalui pengeras suara masjid.
Beberapa warga bergegas datang, namun api sudah terlalu besar dan sulit dipadamkan secara manual.
“Api langsung menyambar karena posisi tungku masih menyala. Tidak ada yang bisa diselamatkan selain baju di badan, sebagian pakaian anak, dan satu set sofa,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Supriyadi selaku Kadus setempat bahwa api juga melahap warung yang berada di bagian depan rumah.
Akibatnya, seluruh dagangan, termasuk baju-baju jualan yang baru datang senilai lebih dari Rp10 juta, ikut terbakar.
Tiga unit ponsel, satu kulkas, kopi, beras, hingga uang tunai juga hangus tak bersisa.
“Warungnya habis total. Uang, barang dagangan, HP tiga unit, kulkas, semuanya tidak ada yang tersisa. Kerugian sekitar 100 juta,” tegasnya.
Ditambahkannya, Ketua RT setempat bersama warga telah berperan aktif membantu, meski belum menanyakan secara rinci kerugian korban.
Sampai saat berita ini diturunkan, masih dilakukan pendataan resmi dari pihak pekon terkait nilai kerugian maupun bentuk bantuan yang akan diberikan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap bahan-bahan mudah terbakar, terutama saat anak-anak berada di rumah tanpa pengawasan.
Diharapkan pihak pemerintah pekon segera turun meninjau kondisi korban serta memberikan bantuan dan perhatian yang diperlukan. (Sungatno)