Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Musim kemarau tahun ini menjadi angin segar bagi para petani duku di Kecamatan Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggamus.
Tak seperti tahun lalu yang penuh tantangan akibat hujan deras, musim panen kali ini justru membawa berkah.
Munjiri, salah satu petani duku asal Pekon Kandang Besi, mengaku hasil panen tahun ini jauh lebih menguntungkan.
Ia menjelaskan, cuaca cerah mempermudah proses pengangkutan buah duku dari kebun yang berada di perbukitan menuju lapak pengumpul.
“Tahun lalu musim duku berbarengan dengan hujan, jalanan rusak, buah susah dibawa turun. Sekarang musim kemarau, akses lebih lancar, panen pun lebih mudah,” kata Munjiri saat ditemui Prioritastv.com di Umbul Batu, Pekon Kalimiring, Jumat (13/6/2025).
Selain kemudahan distribusi, harga jual buah duku tahun ini juga lebih menggembirakan.
Munjiri menyebutkan hasil panennya mencapai 3 ton dan langsung dibeli pengepul dengan harga Rp7.000 per kilogram — lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun lalu harga murah karena susah dijual. Sekarang cuaca bagus, buahnya juga banyak. Alhamdulillah dapat harga bagus,” tambahnya.
Buah duku (Lansium domesticum), yang dikenal sebagai buah khas Asia Tenggara, memang menjadi andalan warga di daerah ini.
Sekilas mirip dengan langsat dan kokosan, buah duku dari Tanggamus terkenal manis dan berdaging tebal, menjadi primadona saat musimnya tiba.
Musim kemarau kali ini bukan hanya membawa terik, tapi juga harapan dan keuntungan bagi petani lokal. Sebuah pengingat bahwa dalam setiap musim, selalu ada berkah yang bisa dipetik. (Herdi)