Menu

Mode Gelap
 

News · 30 Jun 2025 17:20 WIB ·

BUMD PT. Pringsewu Jaya Sejahtera Catat Dividen 22 Juta dari Modal 5 Milyar, Tanda Tanya Menggantung di Tata Kelola Keuangan Daerah


 Kantor BUMD PT. Pringsewu Jaya Sejahtera. (Sumber Google) Perbesar

Kantor BUMD PT. Pringsewu Jaya Sejahtera. (Sumber Google)

Prioritastv.com, Pringsewu Lampung – Laporan keuangan terbaru Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pringsewu Jaya Sejahtera di Kabupaten Pringsewu, Lampung, telah menimbulkan kekhawatiran.

Dividen yang dihasilkan hanya sebesar Rp 22 juta dari total modal Rp 5 miliar, memicu pertanyaan serius terkait efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Angka ini menunjukkan Return on Investment (ROI) yang sangat rendah, menimbulkan keprihatinan akan potensi kerugian dan dampaknya terhadap pembangunan daerah.

“Ini adalah indikasi serius dari inefisiensi yang sangat mengkhawatirkan,” tegas Dr. Saring Suhendro, S.E., M.Si., Ak., CA, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, kepada Prioritastv.com, Senin (30/6/25).

Pemerintah Kabupaten Pringsewu saat ini tengah menghadapi sorotan publik atas kinerja BUMD tersebut. Para pakar ekonomi dan pemerintahan daerah mendesak dilakukannya audit menyeluruh untuk mengungkap penyebab rendahnya dividen dan memastikan tidak adanya penyimpangan.

Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini dan mengembalikan kepercayaan publik.

“Audit menyeluruh, restrukturisasi manajemen, dan penajaman arah bisnis menjadi kunci perbaikan,” lanjut Dr. Suhendro.

Langkah-langkah perbaikan yang dibutuhkan meliputi evaluasi menyeluruh terhadap manajemen BUMD, penajaman strategi bisnis, dan penerapan sistem pengawasan yang lebih ketat.

Seleksi direksi dan komisaris yang transparan dan berdasarkan kompetensi juga sangat penting untuk memastikan pengelolaan BUMD yang profesional dan akuntabel.

“Praktik penempatan jabatan berdasarkan koneksi politik, bukan kompetensi, merupakan bentuk rent-seeking yang merugikan dan harus dihentikan,” tegas Dr. Suhendro menambahkan.

Ke depan, Pemerintah Kabupaten Pringsewu diharapkan dapat mengambil langkah tegas untuk mengatasi permasalahan ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa. BUMD harus dikelola secara profesional dan efisien agar dapat berkontribusi positif bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah harus dijaga dan ditingkatkan melalui transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.

“Perbaikan tata kelola dan penguatan sistem pengawasan internal menjadi kunci untuk mencegah kerugian keuangan daerah dan meningkatkan kepercayaan publik,” pungkas Dr. Suhendro. ( Davit )

Artikel ini telah dibaca 13 kali

Baca Lainnya

Warga Saksikan Detik-detik Buaya Mainkan Tubuh Korban Sebelum Berhasil Dievakuasi di Sungai Semaka Tanggamus

30 June 2025 - 18:03 WIB

Seleksi Pengurus BUMD Pringsewu: Transparansi dipertanyakan, Meritokrasi Diragukan

30 June 2025 - 17:53 WIB

Ini Penjelasan Lengkap Polisi Terkait Tewasnya Warga Semaka Diserang Buaya di Pekon Sripurnomo

30 June 2025 - 17:45 WIB

Menantu Korban Serangan Buaya Semaka Tanggamus Sebut Mertuanya Pamit Bersihkan Rumput

30 June 2025 - 15:41 WIB

Terkam Bagian Pinggang, Buaya Semaka Tanggamus Sempat Seret Korban 200 Meter

30 June 2025 - 15:36 WIB

Detik-detik Warga Serbu Buaya dan Berhasil Evakuasi Korban di Sungai Semaka Tanggamus

30 June 2025 - 14:39 WIB

Trending di Lampung