Menu

Mode Gelap
 

Jawa Barat · 15 Aug 2025 22:07 WIB ·

Moment HUT 80 RI, Srikandi Tanpa Mahkota di Kuningan Jabar Buktikan Arti Merdeka dengan Mengabdi untuk Kaum ODGJ dan Masyarakat Terpinggirkan


 Kolase foto saat Tati Kusti Kurniasih membersihkan kaki pasien, satu pasien tati dan saat mengjungi ODGJ di salah satu sudut Kabupaten Kuningan, Jawa Barat | Dok. Ist. Perbesar

Kolase foto saat Tati Kusti Kurniasih membersihkan kaki pasien, satu pasien tati dan saat mengjungi ODGJ di salah satu sudut Kabupaten Kuningan, Jawa Barat | Dok. Ist.

Prioritastv.com, Kuningan, Jawa Barat – Saat seluruh bangsa Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dengan gegap gempita, di sudut kecil Desa Peusing, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, seorang perempuan sederhana menunjukkan makna kemerdekaan yang sesungguhnya.

Dialah Tati Kusti Kurniasih, srikandi tanpa mahkota yang telah mengabdikan tujuh tahun hidupnya untuk mereka yang terpinggirkan, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), penyandang disabilitas, pasien kanker, hingga gelandangan.

Baginya, kemerdekaan bukan sekadar upacara dan bendera, melainkan memastikan setiap orang, tanpa kecuali, merasakan hak hidup yang layak.

Penampilannya sederhana, senyumnya tulus, tetapi langkahnya selalu teguh membantu bahkan membersihkan luka kaki kaum ODGJ.

Momen kemerdekaan tahun ini menjadi pengingat bagi dirinya bahwa perjuangan bukan hanya milik para pahlawan di medan perang, tetapi juga milik mereka yang bertarung melawan keterbatasan, kemiskinan, dan kesepian.

Ia pernah mendampingi pasien ODGJ yang tak diterima keluarga, membantu penderita kelenjar steoroid dari keluarga miskin hingga mengurus BPJS-nya, dan merangkul penyandang disabilitas agar merasa dihargai.

Di usianya yang tak muda, ia terus melangkah tanpa pamrih, seolah mengibarkan bendera kemanusiaan di setiap tempat yang ia singgahi.

Di mata warga, Tati adalah wujud kemerdekaan itu sendiri: kebebasan untuk berbuat baik, keberanian untuk peduli, dan ketulusan untuk berbagi.

Tati berkisah, awalnya ia merasa iba melihat seorang ODGJ, dari situlah hatinya tergerak, membantu sebisa dan semampu dirinya.

“Tidak ada imbalan dari siapapun, tidak ada bayaran dari pihak manapun. Semua dari hati,” tutur Ibu Tati dengan mata yang berkaca-kaca saat ditemui Media Prioritastv.com, Jumat 15 Agustus 2025.

Bagi Tati, setiap nyawa memiliki nilai yang sama. Tidak peduli status, fisik, atau penyakitnya, semua berhak mendapatkan kasih sayang.

“Mereka juga berhak merdeka, merdeka dari rasa takut, merdeka dari kesedihan, merdeka dari keterasingan. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?” tutupnya lirih. (Arif Rahman)

Artikel ini telah dibaca 102 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Damkar Temukan 3 Plat Nomor Gran Max Terbakar di SPBU Mandirancan Kuningan, Kerugian Capai Rp 520 Juta

20 August 2025 - 08:21 WIB

Miniatur Koperasi Merah Putih Jadi Andalan, Kelurahan Baros Kerahkan 500 Peserta Karnaval HUT ke-80 RI

19 August 2025 - 21:41 WIB

Berbagai Doorprize Menanti, Ikuti Jalan Sehat Pekon Tekad Tanggamus Meriahkan HUT ke-80 RI

19 August 2025 - 21:26 WIB

Ribuan Peserta Ramaikan Karnaval HUT 80 RI di Kota Agung

19 August 2025 - 21:02 WIB

Polres Tulang Bawang Gelar Upacara Sertijab dan Pelantikan, Berikut Daftar Namanya

19 August 2025 - 13:44 WIB

Ratusan Peserta Karnaval Kategori Anak Meriahkan Kota Agung

19 August 2025 - 12:57 WIB

Trending di News