Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Kondisi fasilitas SDN 1 Rejosari, Kecamatan Ulubelu, hingga kini masih menggunakan atap berbahan asbes meski pemerintah telah mencanangkan program wajib belajar hingga tingkat SMA sederajat.
Padahal, penggunaan asbes diketahui memiliki risiko serius bagi kesehatan. Sejumlah penelitian internasional, seperti yang dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO) dan International Agency for Research on Cancer (IARC), menyebutkan bahwa paparan serat asbes dapat memicu penyakit paru-paru, di antaranya asbestosis, kanker paru-paru, hingga mesotelioma, yakni kanker langka pada selaput paru.
National Cancer Institute (NCI) pada 2022 juga menegaskan bahwa anak-anak lebih rentan terpapar bahaya asbes dibanding orang dewasa.
Hal ini lantaran sistem pernapasan mereka yang lebih sensitif, ditambah waktu paparan yang lebih panjang di masa pertumbuhan. Dampaknya baru terasa setelah 20–30 tahun kemudian.
Kepala SDN 1 Rejosari mengungkapkan bahwa pihak sekolah sudah berulang kali mengusulkan perbaikan gedung.
Usulan itu dituangkan dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta rutin disampaikan dalam Musrenbang Desa.
“Kami berharap pemerintah dapat memberikan perhatian serius agar sekolah ini segera mendapat bangunan baru yang lebih layak. Keselamatan dan kenyamanan anak-anak dalam belajar adalah prioritas utama,” ujarnya, Selasa 16 September 2025.
Masyarakat setempat, Sumardi pun ikut menyuarakan harapan agar pemerintah daerah maupun pusat segera mengalokasikan anggaran pembangunan sekolah yang lebih aman.
“Harapannya siswa bisa belajar tanpa rasa khawatir terhadap bahaya kesehatan yang mengintai dari penggunaan asbes,” ucapnya. (Herdi)