Prioritastv.com, Pesawaran, Lampung – Keluarga Aan Suhendar, korban pembunuhan warga Dusun Kebon Jarak Desa Sukadadi Kecamatan Gedongtataan meragukan pernyataan Firmansyah pelaku pembunuhan.
Pasalnya dalam pengakuan Firman menghabisi nyawa Aan Suhendar lantaran cemburu. Sehingga keluarga korban meminta pembuktian atas apa yang disampaikannya.
Informasi itu diterima Media Prioritas melalui pesan foto berantai diduga ditulis anak korban yang membeberkan tentang kronologis kejadian.
“Jadi gini teh dia abis hajatan nyewa dekor tempat bapak kerja, dibayar setengah. Bapak ini udah ditanyain bosnya kirain bosnya dipake bapak, terus udah 3 hari kemarin itu bapak bolak balik rumahnya nanyain ,tapi nihil enggak dapet uang,” tulis foto keterangan tersebut
Turut dijelaskan bahwa saat kejadian korban Aan datang ke pasar menyusul istrinya sebab hendak pamitan bekerja dan pelaku yang tidak pernah ke pasar, tiba-tiba datang.
Pelaku dateng ke pasar membawa senjata tajam dan seperti biasa jika korban ke pasar ‘ngopi’ di belakang, bersamaan pelaku itu, padahal posisinya korban tidak sedang berduaan dengan istri pelaku.
“Bapak cuman ngbrol biasa dan itu rame bahkan ada mamahku juga, terus mereka ngobrol di belakang (istri korban dan istri pelaku) tau-tau bapak ke depan udah darah semua jalan sambil sempoyongan,” jelasnya.
Ditambahkannya, bahwa pada saat korban terjatuh ia menyenggol kotak amal. Terus korban disitu ditujah tujah, namun setelah orang lain hendak menolong, tetapi ketakutan.
“Pelaku bener-bener nungguin bapak sampe mninggal di tempat dan kejinya lagi, dia makan timub di depan jasad bapak pakai pisau yang buat nujah bapak,” tutupnya.
Bantahan perselingkuhan antara korban dan istri pelaku juga dikatakan oleh Kasiyatin (43) selaku istri korban Aan Suhendar yang meminta pelaku dapat membuktikan apa yang dirinya sampaikan.
“Saya keberatan soal selingkuh suami saya dan istrinya itu. Pokoknya kalau dia selingkuh saya minta buktinya,” kata Kasiyatin di kediamannya, Senin 13 Nopember 2023.
Kasiyatin juga menduga pengakuan pelaku sengaja di buat buat untuk menutupi motif sebenarnya dan dugaan menurutnya yang melatarbelakangi perbuatan pelaku adalah kekurangan pembayaran sewa dekorasi yang belum dibayar oleh pelaku kepada korban
Menurut Kasiyatin bahwa Firmansyah sekitar tiga bulan yang lalu menggelar hajatan dan memakai dekor suaminya dan masih ada kekurangan bayaran.
“Karena suami saya di tekan terus sama bos nya makanya di tagih, mungkin dia dongkol ditagih terus,” tegasnya.
Ditempat sama, Anggun (16) selaku anak kedua korban mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Terlebih setelah membaca komentar di medsos yang seolah olah menyudutkan ayahnya.
Dalam kesempatan itu, Anggun meminta agar pelaku di hukum seberat beratnya atau hukuman mati sebab perbuatannya sangat keji.
“Pokoknya pelaku harus dihukum seberat beratnya kalau bisa hukuman mati,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video pendek beredar di media sosial dan jejaring sosial menampilkan aksi sadis seorang pria menghujani seorang dengan senjata tajam hingga korban tewas dan terkapar bersimbah darah, Sabtu 11 Nopember 2023 pukul 09.00 WIB di Pasar Tradisional Gedongtaaan Kabupaten Pesawaran.
Menurur Herniati selaku Ketua RW setempat, korbannya Aan Suhendar (47) merupakan pedagang warga Bogorejo Kecamatan Gedongtataan dan pelaku bernama Firmansyah (41) warga Desa Sukaraja Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.
Kasat Reskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto menjelaskan, setelah penanganan korban dan TKP, akhirnya pelaku berhasil ditangkap ditempat berbeda berikut barang bukti sebuah pisau yang digunakan menganiaya korban.
“Pelaku berhasil ditangkap tempo 3 jam di jalan raya desa padang manis kecamatan way lima,” kata Supriyanto.
Ditambahkannya, motif penganiayaam menyebabkan korban meninggal dunia diduga dipicu cemburunya pelaku terhadap korban Aan. “Untuk motif seperti itulah kira-kira (cemburu),” tutupnya. (Syamsul Kheir)