Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Sebuah cerita misterius dan penuh kecintaan datang dari ayah Freni Astriani, korban tragedi yang meninggal dunia dinihari tadi di Semaka. Sang ayah, Wationo, menyampaikan firasatnya yang menarik perhatian banyak orang.
Menurut Wationo, beberapa waktu sebelum kejadian tragis tersebut, ia merasakan adanya firasat yang tidak biasa. “Saya punya firasat, anak saya Freni sangat cantik berbaju merah. Saya tidak tahu kenapa, tapi perasaan itu sangat kuat,” ucapnya dengan wajah penuh keharuan saat ditemui di kediamannya, Minggu 17 Desember 2023.
Kejadian itu mengejutkan banyak pihak karena Freni diketahui mengenakan baju merah sebelum meninggal dunia. Momen itu terasa begitu mendalam dan memberikan makna tersendiri bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Mau kemana kamu Ren, ia menjawab mau ke tempat mbah anaknya (orang tua suaminya). Disana juga heran, Ren kok kamu cantik bener,” tutur Wationo.
Firasat sang ayah ini membuat banyak orang merenung dan mempertanyakan keajaiban yang terkadang sulit dijelaskan secara rasional. Bahkan beberapa warga setempat juga merasakan pertanda kecantikan Freni.
Meskipun misterius, kisah ini juga memberikan hikmah tentang hubungan batin antara orangtua dan anak. Wationo menggambarkan Freni dengan kecantikan dan keindahan yang tetap terpatri dalam ingatannya.
“Itu sore sebelum kejadian, malamnya kejadian. Coba bayangkan sama bapak, siapalah yang enggak sedih,” lirihnya.
Pihak keluarga berduka cita atas kepergian Freni Astriani. Sang ayah berharap polisi dapat mengungkap kasus tersebut sebab ia yakin naluri dan perasaan yang petunjuk yang bernilai menuju pelaku pembunuhan putrinya.
“Harus terungkap, saya mendukung pihak kepolisian. Makanya saat diminta otopsi, saya memberi izin,” tandasnya.
Diketahui, warga digegerkan atas temuan mayat Freny Astriani (33), seorang ibu rumah tangga di RT 008 RW 002 Pekon Sudimoro Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, dinihari, Sabtu 16 Desember 2023, pukul 01.00 WIB.
Berdasarkan data yang diterima, kronologis kejadian dimulai ketika orang tua korban terbangun oleh suara jeritan pada waktu yang sama. Mereka menemukan anak mereka, Freni Astriani, sudah tersungkur di samping rumah dengan luka bagian kepala.
Menurut Eko selaku Ipar korban, saat kejadian Freny diketahui orang tuanya masih membawa HP. Namun setelah korban sudah dibawa ke dalam rumah HP korban yang ditaruh di teras rumah telah hilang, anehnya dihubungi masih aktif, namun selang beberapa jam sudah tidak aktif.
Eko menyebut, korban mengalami luka robek di bagian kepala belakang sebelah kanan seputaran leher atas, Freni dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit.
Hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi, namun berdasarkan video yang diterima, kepolisian telah melakukan identifikasi TKP disaksikan warga setempat dengan iringian suara tangis keluarga. (Sahbuddin)