Menu

Mode Gelap
 

Lampung · 2 Jan 2025 10:32 WIB ·

Babinsa dan Tim Penanangan Gajah Kekurangan Logistik dalam Pengamanan Serangan Gajah di Blok 4 Tanggamus


 Kolase foto saat Babinsa Kopda Sugianto melakukan koordinasi bersama warga dan tim penanganan serangan gajah di Blok 4, BNS, Tanggamus, Kamis 2 Januari 2024 | Dok. Istimewa. Perbesar

Kolase foto saat Babinsa Kopda Sugianto melakukan koordinasi bersama warga dan tim penanganan serangan gajah di Blok 4, BNS, Tanggamus, Kamis 2 Januari 2024 | Dok. Istimewa.

Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Babinsa Kopda Sujianto bersama tim pengamanan dan warga di Blok 4 Pekon Gunung Doh menghadapi tantangan besar dalam mengantisipasi serangan gajah liar.

Dengan fokus utama pada keselamatan warga, tim telah berjaga sejak Senin untuk memonitor pergerakan kelompok gajah yang terpantau melalui GPS Collar.

“Kami saat ini memprioritaskan keselamatan warga dan berupaya meminimalkan dampak dari pergerakan gajah ini,” ujar Kopda Sujianto, Kamis 2 Januari 2025.

Namun, ia juga mengungkapkan adanya kendala besar, yakni kekurangan logistik bagi tim pengamanan dan warga yang terlibat.

“Kondisi logistik yang terbatas mempersulit penjagaan dan evakuasi. Kami harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk anggota Babinsa maupun warga terdampak,” ungkapnya.

Kopda Sujianto menyebut, pada Kamis pagi, 2 Januari 2025, kelompok gajah liar terdeteksi berada pada jarak 258 meter dari Blok 4. “Kami terus memantau perkembangan. Saat ini jaraknya masih cukup dekat, dan kami tetap siaga,” tambah Kopda Sujianto.

Pemerintah daerah dan aparat setempat bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan logistik bagi tim pengamanan dan warga. Selain itu, evakuasi sementara telah dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi konflik.

Langkah selanjutnya akan melibatkan koordinasi antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), pemerintah daerah, dan pihak terkait guna menangani pergerakan kelompok gajah ini serta meminimalkan risiko terhadap warga dan lingkungan.

Dampak Konflik Manusia dan Satwa Liar
Kejadian seperti ini menyoroti pentingnya pengelolaan wilayah konflik manusia dan satwa liar di daerah rawan. Penggunaan teknologi GPS Collar dan partisipasi aktif dari Babinsa, aparat, dan masyarakat setempat menjadi kunci dalam mitigasi konflik ini.

Dengan tantangan logistik yang dihadapi, diharapkan bantuan segera tiba agar upaya pengamanan dapat terus berjalan optimal. Sementara itu, warga diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.

Tujuh rumah warga di Blok 4, Pekon Gunungdoh, Kabupaten Tanggamus, mengalami kerusakan akibat serangan kelompok gajah liar pada Kamis dini hari, 2 Januari 2024 pukul 00.05 WIB.

Pada video kerusakan parah satu rumah yang diketahui milik Parman dan juga dilaporkan oleh Babinsa Kopda Sujianto, yang mengungkapkan bahwa kerusakan terparah rumah tersebut. (Edi Hidayat)

Artikel ini telah dibaca 488 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

196 Orang Ikuti Seleksi Paskibraka Kabupaten Tanggamus, 33 Pelajar Terbaik Akan Dipilih

22 April 2025 - 22:41 WIB

Polres Tanggamus Kembali Panen 7 Ton Jagung, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

22 April 2025 - 21:57 WIB

Beri Cinderamata, Kepala SMPN 1 Kota Agung Kunjungi “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” yang Purnatugas

22 April 2025 - 21:24 WIB

KPK Geledah Kantor Dinas Perkim Lampung Tengah, Buntut Kasus Korupsi di PUPR Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan

22 April 2025 - 20:43 WIB

Gebrak Pelayanan, Bupati Tanggamus Tegaskan, Tak Boleh Ada Warga Ditolak Saat Berobat

22 April 2025 - 19:48 WIB

Kabar Gembira, Tabligh Akbar dan Halal Bihalal Masyarakat Tanggamus Akan Dihadiri Ustadz Abdul Somad

22 April 2025 - 19:32 WIB

Trending di Lampung