Prioritastv.com, Way Kanan, Lampung – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah di RT 01 02 RT 02 Kampung Kaliawi, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan pada Kamis 9 Januari 2025, pagi. Rumah milik Hasanudin (48) ludes dilalap api, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 400 juta.
Kapolsek Negeri Besar, Ipda Sobrun, menjelaskan bahwa pihaknya langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan dari warga terkait kejadian tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Menurut keterangan saksi, kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat rumah dalam keadaan kosong Pemilik rumah sedang berada di Jakarta, sementara saksi yang menempati rumah pergi ke pasar,” kata Ipda Sobrun.
Kapolsek menyebut, api diduga berasal dari korsleting listrik yang kemudian menjalar cepat karena sebagian besar struktur rumah terbuat dari kayu.
“Api diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik. Rumah berukuran 8×12 meter milik korban habis terbakar dalam waktu singkat,” ujar Ipda Sobrun.
Ia menjelaskan, warga sekitar bergotong-royong memadamkan api menggunakan alat sederhana seperti ember, selang sumur bor, dan 20 unit tangki semprot.
“Warga juga memanfaatkan dua unit alkon untuk membantu menyuplai air. Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.00 WIB,” jelasnya.
Kapolsek menyebutkan bahwa kerugian materiil mencapai Rp 400 juta. Petugas Polsek Negeri Besar masih melakukan pengamanan di lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
“Saat ini, situasi sudah kondusif. Kami masih mendalami kronologi kejadian untuk memastikan penyebab pasti kebakaran,” ujarnya.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa instalasi listrik di rumah agar tidak terjadi korsleting yang bisa memicu kebakaran.
“Pengecekan berkala oleh teknisi listrik juga sangat disarankan, terutama untuk rumah dengan struktur berbahan kayu,” tandasnya.
Peristiwa kebakaran ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat tentang bahaya korsleting listrik. Upaya tanggap darurat warga setempat patut diapresiasi, namun perlunya langkah preventif harus menjadi prioritas untuk mencegah kejadian serupa. (Erwin)