Prioritastv.com, Bandung – Jalan Braga menjadi hangat oleh gelombang manusia yang datang dari berbagai penjuru, menyatu di salah satu jalan paling bersejarah di Indonesia, Jumat 27 Juni 2025, malam.
Dari ujung ke ujung, Jalan Braga berhias oleh aroma jajanan masa kecil, senyum yang dibagikan antarwarga, oleh langkah kaki yang tertahan hanya untuk sekadar menyapa atau mengambil foto bersama.
Tak terhitung berapa orang yang memadati kawasan ini malam itu. Tua, muda, anak-anak, pasangan muda, para pelancong, hingga warga lokal—semuanya datang membawa cerita mereka masing-masing. Dan malam itu, semua cerita bertemu di satu tempat: Braga.
Suara manusia mengalun menggema di antara gedung-gedung tua yang menyimpan ratusan kisah.
Di sisi jalan, terlihat seorang ibu tersenyum sambil menyuapi anaknya cimol bojot hangat. Tak jauh dari sana, dua remaja tertawa lepas sambil mengunyah cilok bumbu kacang dan berbagi segelas es doger klasik—mungkin ini pertama kalinya mereka mengenal rasa dari masa lalu.
Jajanan bukan sekadar makanan malam itu. Ia adalah pengingat akan rumah, masa kecil, dan kesederhanaan yang kini sulit ditemukan di tengah dunia yang makin cepat.
Braga, dengan segala yang melekat padanya—sejarah, seni, cinta, luka, dan nostalgia—kembali menjadi saksi bahwa tempat bukan hanya tentang lokasi, melainkan tentang rasa.
Tentang bagaimana sebuah jalan bisa menyatukan ratusan ribu langkah, perasaan, dan ingatan.
Jalan Braga bukan sekadar jalan. Ia adalah ruang untuk pulang, tempat di mana waktu berhenti sejenak untuk memberi kita kesempatan mengenang siapa kita dan dari mana kita berasal.
Selamat ulang tahun ke-143, Jalan Braga. Tetaplah menjadi denyut rasa, cahaya, dan cerita bagi Bandung—dan untuk siapa saja yang pernah jatuh cinta padamu. (Red)