Prioritastv.com, Lampung Barat – Nuansa budaya kental menyelimuti kawasan Pekon Balak, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, saat prosesi Angkon Muakhi digelar oleh Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Brak, Provinsi Lampung, Minggu 29 Juni 2025.
Dalam perhelatan sakral tersebut, Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmi Santika, SH., S.I.K., M.Si. secara resmi diberikan ”
‘adok’ atau pemberian gelar oleh Paduka Yang Mulia SPDB Brigjend (Purn) Drs. Hi. Edward Syah Pernong, S.H., M.H., gelar Sultan Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23.
Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmi Santika menerima gelar adok Batin Mas Agung Arya Pemuka Negara dan sang istri, Lurie Helmi Santika dianugerahi gelar Minaak Gusti Ayu Safira Azahra.
Dalam upacara berlangsung meriah dan sakral, dibalut arak-arakan budaya Lampung yang memukau itu juga diiringi dengan penyematan pin/lencana emas dan piagam kerajaan.
Dalam sambutannya, Kapolda Lampung menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehormatan yang diterimanya.

Foto bersama Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23, Paduka Yang Mulia Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Irjenpol (Purn) Pangeran Edward Syah Pernong, Minggu 29 Juni 2025 | Herdi/Media Prioritastv.com.
“Saya dan istri merasa sangat terhormat dan bersyukur atas penganugerahan ini. Terima kasih setulus-tulusnya kepada Paduka Yang Mulia Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Irjenpol (Purn) Drs. H. Pangeran Edward Syah Pernong beserta keluarga besar Kepaksian Pernong. Gelar ini bukan hanya simbol, tapi mengandung makna sebagai amanah. Amanah untuk menjaga nilai-nilai luhur adat, memperkuat ikatan sosial, serta menjunjung tinggi marwah budaya Lampung,” ujar Helmi Santika.
Ia juga menegaskan bahwa gelar tersebut menjadi pengingat bagi dirinya untuk terus menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan pendekatan yang humanis dan kekeluargaan.
“Semoga dengan ikatan ini, hubungan antara Kepolisian dan masyarakat Lampung akan semakin erat. Yang sudah baik menjadi lebih baik lagi, yang sudah erat menjadi lebih kuat lagi,” tutupnya.
Prosesi Angkon Muakhi menjadi simbol kuat kekerabatan dan penghormatan dalam adat Lampung, serta memperlihatkan bagaimana kearifan lokal tetap hidup di tengah modernitas.
Acara turut dihadiri oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Forkopimda, para tokoh adat, serta masyarakat setempat yang antusias menyambut rangkaian budaya warisan leluhur tersebut. (Herdi)