Menu

Mode Gelap
 

Lampung · 6 Jan 2025 15:27 WIB ·

Polhut Balai Besar TNBBS Imbau Warga Semaka Tanggamus Patuhi Arahan Mahout saat Giring Gajah Liar


 Agus Hartono, perwakilan Polhut BBTNBBS saat memberikan keterangan di kantornya, Senin 6 Januari 2025 | Herdi/Media Prioritastv.com. Perbesar

Agus Hartono, perwakilan Polhut BBTNBBS saat memberikan keterangan di kantornya, Senin 6 Januari 2025 | Herdi/Media Prioritastv.com.

Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) mengimbau masyarakat di wilayah Semaka, Kabupaten Tanggamus, untuk mematuhi arahan para mahout (pawang gajah) terkait keberadaan rombongan gajah liar yang saat ini berada di kawasan hutan lindung Register 31 Kota Agung Utara, sekitar 2-3 kilometer dari batas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Menurut Agus Hartono, perwakilan Polhut BBTNBBS, saat ini tim penggiringan yang terdiri dari tiga mahout profesional dari TNBBS tengah berupaya mengarahkan rombongan gajah liar, yang dikenal dengan nama “Rombongan Bunga,” kembali masuk ke dalam kawasan hutan taman nasional.

Penggiringan dilakukan menggunakan metode manual dengan memanfaatkan suara-suara seperti petasan, kentongan, dan alat berbahan spiritus untuk mendorong gajah liar bergerak ke arah kawasan taman nasional.

“Tim kami terdiri dari mahout yang berpengalaman mengelola gajah di Pemerihan. Meskipun kami memiliki lima ekor gajah jinak dari Way Kambas, mereka kurang optimal di wilayah berbukit seperti TNBBS. Oleh karena itu, kami fokus pada penggiringan manual,” ujar Agus Hartono, Senin 6 Januari 2025.

Dalam proses penggiringan, BBTNBBS bekerja sama dengan TNI, Polri, dan pihak Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Masyarakat yang berada di jalur pergerakan gajah liar diminta untuk sementara waktu mengungsi demi keamanan.

“Bagi masyarakat yang tidak ingin meninggalkan rumah, kami mengimbau agar tetap waspada dan mematuhi arahan petugas. Jika gajah sudah melewati wilayah mereka dan masuk ke kawasan hutan taman nasional, masyarakat akan diperbolehkan kembali,” tambahnya.

Agus menegaskan bahwa penggiringan manual dilakukan untuk menghindari konflik antara manusia dan satwa liar. Mendatangkan gajah tambahan dari luar, seperti dari Thailand, membutuhkan waktu dan biaya besar. Oleh karena itu, solusi yang diambil saat ini dianggap paling efektif.

“Kami berharap masyarakat mendukung upaya ini agar konflik dengan gajah liar dapat diminimalkan. Dengan kerja sama semua pihak, kami optimis proses penggiringan dapat berjalan lancar,” tutupnya. (Herdi)

Artikel ini telah dibaca 121 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Polisi Ringkus Pelaku Curas Yang Beraksi di Areal Perkebunan Karet Penawartama, Berikut Kronologisnya

8 January 2025 - 01:01 WIB

Mitigasi Konflik Gajah Sumatera di Tanggamus  Berhasil Dorong Kelompok Gajah ke TNBBS, Tim Beberkan Kegiatan dan Beri Rekomendasi 

8 January 2025 - 00:02 WIB

Pantauan GPS Collar Malam Ini,  Kelompok Gajah Bunga Telah Memasuki Kawasan TNBBS Tanggamus

7 January 2025 - 23:22 WIB

Seorang Anggota Polres Way Kanan Lampung Diduga Akhiri Hidup di Rumahnya, Ini Penjelasan Polda Lampung !

7 January 2025 - 21:44 WIB

Jenazah Ayah Baim Wong Dimakamkan di Purwakarta Jawa Barat

7 January 2025 - 20:48 WIB

Dibuka Pj Bupati Pringsewu, Yayasan Imbos Gelar Seminar Parenting Meriahkan Milad ke-8

7 January 2025 - 20:20 WIB

Trending di Lampung