Menu

Mode Gelap
 

Jakarta · 7 Jan 2025 15:26 WIB ·

Kisah Aipda Julianto Pane: Dari Belajar Mengaji Hingga Mendirikan Pesantren


 Aipda Julianto Pane, Kanit Binpolmas Polres Gayo Lues, Aceh Pendiri Pondok Pesantren Ruhul 'Azam. Perbesar

Aipda Julianto Pane, Kanit Binpolmas Polres Gayo Lues, Aceh Pendiri Pondok Pesantren Ruhul 'Azam.

Prioritastv.com, Jakarta – Aipda Julianto Pane, seorang Kanit Binpolmas Polres Gayo Lues, Aceh, telah mencatatkan kiprah inspiratif sebagai polisi sekaligus dai. Ia mendirikan Pondok Pesantren Ruhul ‘Azam pada tahun 2008 untuk memenuhi kebutuhan pendidikan agama di tengah masyarakat.

Pesantren tersebut resmi beroperasi pada 2009. Awalnya, pesantren ini lahir dari keinginan Julianto dan rekan-rekan sesama anggota Polri untuk mendalami agama.

“Awalnya, teman-teman datang ke rumah untuk belajar mengaji dan zikir bersama. Namun, rumah saya terlalu kecil untuk menampung mereka. Karena itu, kami memutuskan mendirikan pesantren sebagai tempat pengajian sekaligus pusat belajar,” kata pria yang akrab disapa Ustaz Pane, Senin (6/1/2025).

Setelah 15 tahun berdiri, Pondok Pesantren Ruhul ‘Azam terus berkembang dan kini memiliki jenjang pendidikan formal, yaitu madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), dan madrasah aliyah (MA), di bawah naungan Kementerian Agama.

“Kurikulum kami meliputi pelajaran kitab kuning, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan tahfiz Qur’an sebagai program unggulan. Selain itu, untuk membina akhlak, kami juga menambahkan pelajaran tasawuf,” jelas Julianto.

Pesantren ini telah melahirkan banyak alumni yang kini mengabdi kepada masyarakat. Para lulusan ditugaskan untuk mengajar ngaji di berbagai wilayah sekitar. Julianto memastikan bahwa kegiatan ini dilakukan tanpa memungut biaya dari masyarakat.

“Anak-anak yang sudah tamat MA kami antar ke tempat tugas untuk mengajar anak-anak mengaji. Pihak pesantren juga menyediakan layanan antar-jemput agar kegiatan ini berjalan lancar. Semua dilakukan tanpa kutipan dana apa pun dari masyarakat,” tambahnya.

Selain memberikan pendidikan agama, Julianto mengembangkan program pelatihan wiraswasta untuk santri. Program ini bertujuan mencetak generasi muda yang tidak hanya berakhlak mulia, tetapi juga mandiri secara ekonomi.

Pesantren juga aktif dalam memberikan ceramah agama yang bersinergi dengan program keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Harapan kami, pesantren ini bisa mencetak generasi muda yang memiliki akhlak mulia, keterampilan, dan mampu berkontribusi bagi masyarakat. Dengan pendidikan dan pelatihan yang diberikan, mereka diharapkan dapat membangun masyarakat yang mandiri dan harmonis,” tandasnya. (Ubay)

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dua dari Empat Begal Sadis di Lampung Tengah Berhasil Ditangkap Tekab 308 Presisi

8 January 2025 - 15:28 WIB

Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Gibran Center Tanggamus Bagikan 65 Paket di SDN 1 Menggala Kotim

8 January 2025 - 14:23 WIB

Curi 3 Genset Tetangga, Warga Jabung Lampung Timur Ditangkap Polisi

8 January 2025 - 13:47 WIB

Satu Rumah Dibelakang Rumah Bupati Lampung Barat Terpilih Hangus Terbakar

8 January 2025 - 13:08 WIB

Kapolres Tanggamus Pimpin Syukuran HUT ke-44 Satpam, Sampaikan Pesan Penting untuk Peningkatan Profesionalisme

8 January 2025 - 12:46 WIB

Polres Tanggamus Gelar FKP Pelayanan SKCK dan SIM untuk Serap Aspirasi Masyarakat Juga Sampaikan Aplikasi Polri Super App

8 January 2025 - 12:15 WIB

Trending di Lampung