Prioritastv.com, Pesawaran, Lampung – Kasus pembantaian terhadap Aliyan (68), warga Dusun Si Uncal, Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, akhirnya mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan.
Informasi yang diperoleh, Kapolda Irjen Pol Helmi Santika telah memberikan perhatian serius atas kasus pembunuhan dan pembuangan jasad korban ke laut.
Pasalnya, tindakan tersebut sangat biadab dan tidak manusiawi, mirisnya hingga kini, jasad Aliyan—yang akrab disapa Mang Iyan—belum ditemukan.
Kapolsek Padang Cermin, AKP Agus Jatmiko, saat dikonfirmasi menyatakan pihaknya telah memeriksa sekitar 15 orang saksi. Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka karena jasad korban belum ditemukan.
“Dari laporan polisi, penyidik sudah memeriksa kurang lebih lima belas saksi. Namun, belum bisa menetapkan tersangka karena objek utamanya, yaitu jasad korban, belum ditemukan,” kata AKP Agus, Minggu April 2025.
AKP Agus menjelaskan, berdasarkan keterangan para saksi, korban dibunuh, dimasukkan ke dalam karung, lalu dibuang ke laut.
Namun jasadnya hingga kini belum berhasil ditemukan, diduga terbawa arus ke laut lepas karena saat itu angin baratan tengah berhembus kencang.
“Kami imbau kepada masyarakat yang mungkin menemukan jasad korban agar segera melapor kepada pihak berwajib,” tambahnya.
Kasus ini mencuat setelah anak korban, Arina, melaporkan dugaan pembunuhan ayahnya ke Polsek Padang Cermin pada Senin 17 Maret 2025.
Dalam laporannya, Arina menyebut adanya cekcok antara korban dengan keponakannya, Safarudin pada Sabtu 15 Maret 2025 malam.
Arina mengungkapkan, malam itu ia melihat beberapa orang membawa karung dan tali menuju rumah ayahnya.
Tak lama, mereka terlihat memikul karung besar menuju dermaga, lalu menaikkannya ke atas kapal.
“Saya melihat dengan jelas Oman, Tuni, Rohili, dan Heri Bombom membawa karung itu. Setelah itu saya tidak tahu apa yang terjadi,” kata Arina dalam kronologi laporannya.
Dalam video yang telah beredar luas di media sosial, terlihat sosok-sosok yang disebut Arina. Ia juga menyinggung keterlibatan Kepala Dusun Si Uncal, Suhaili, yang disebut memberi isyarat bahwa jasad ayahnya telah dibuang ke laut.
Hingga saat ini, keluarga korban masih berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku dan menemukan jasad Aliyan. (Erwin)