Pringsewu, Lampung – Sebagai bentuk penghormatan dan kepedulian atas pengabdian almarhum AKP Anumerta Lusiyanto, S.H., keluarga besar perwira Polri WSN Nusantara 2018 menyerahkan tali asih kepada keluarga almarhum di kediamannya, di Kelurahan Pajaresuk, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada Sabtu (26/4/2025).
Penyerahan berlangsung penuh kekeluargaan tersebut digelar dalam rangka takziah sekaligus mengenang jasa dan perjuangan almarhum semasa hidup.
Penyerahan tali asih dipimpin oleh Ketua WSN Nusantara 2018, Iptu Ponco Budiyanto, S.H., didampingi Wakil Ketua Iptu Amos Julius Griapon, S.H., Bendahara Iptu Slamet Riyadi, S.H.
Selain itu hadir nggota WSN hadir diantaranya Ketua WSN Polda Lampung Iptu Syamsul Ridwan, S.H., bersama jajaran pengurus lainnya yakni Iptu Tamizar Edi, S.H., Iptu Tjasudin, S.H., dan Iptu Agus Darmawan.
Ketua WSN Nusantara 2018, Iptu Ponco Budiyanto, S.H., mengatakan bahwa pemberian tali asih ini merupakan bentuk dukungan moral dan wujud nyata solidaritas terhadap keluarga besar almarhum.
“Semoga tali asih ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bukti bahwa pengabdian almarhum selalu dikenang, serta menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berbakti kepada masyarakat dan negara,” ujarnya.
Iptu Ponco Budiyanto, juga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga almarhum AKP Anumerta Lusiyanto yang saat itu menjabat sebagai Kapolsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, gugur dalam tugas saat memimpin penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, pada Senin (17/3/2025).
Dalam insiden tersebut, almarhum bersama dua anggota lainnya, Aipda Anumerta Petrus Aprianto dan Briptu Anumerta M. Ghalib Surya Ganta, meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan oleh oknum bersenjata.
“Pada kesempatan ini, kami keluarga besar WSN Nusantara 2018 mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya AKP Lusiyanto dalam kejadian tersebut,” tandasnya.
WSN Nusantara berharap, pemberian tali asih ini tidak hanya menjadi bentuk perhatian terhadap keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga memperkuat solidaritas di antara seluruh jajaran kepolisian dan masyarakat terhadap anggota yang gugur dalam tugas. (Davit)