Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Sebuah unggahan viral di media sosial yang menyebut adanya warga Tanggamus diserang buaya ternyata mendapat bantahan dari sejumlah netizen.
Dalam kolom komentar, sejumlah warganet membantah lokasi kejadian dan mengungkap bahwa insiden nahas tersebut sebenarnya terjadi di wilayah PT WM, yang kini dikenal sebagai Desa Bumi Pratama Mandira, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Salah satu netizen dengan akun bernama Lintang Anisa menjelaskan bahwa korban yang diserang buaya adalah seorang petambak dari PT WM, tepatnya di Blok 4, Jalur 85, nomor 2.
Kejadian berlangsung pada malam hari sekitar pukul 22.30 WIB, saat korban tengah bersiap memanen ikan dengan mencabut sok.
“Yang diserang buaya itu semalam, petambak WM blok 4, jalur 85, no 2. Menurut informasi sekitar jam 22.30, mau nyabut sok, hendak panen,” tulis Lintang dalam komentar dalam postingan tersebut.
Ia juga mengoreksi informasi yang beredar bahwa lokasi kejadian bukanlah di Tanggamus.
“Kok bisa-bisanya diberita digegerkan warga Tanggamus, diserang buaya. Sedang fotonya semalem petambak WM yg diserang buaya,” tambahnya.
Dalam komentarnya, Lintang juga menyebut bahwa korban mengalami luka serius dengan tangan putus akibat serangan buaya tersebut.
“Yang digigit buaya semalam, tangannya putus,” ungkapnya.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang mengenai identitas korban maupun kondisi terkini.
Sebelumnya diberitakan, media sosial dihebohkan dengan unggahan yang menyebutkan adanya serangan buaya terhadap seorang warga di Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa korban warga Way Rilau mengalami luka parah hingga lengan kanannya putus akibat diserang buaya.
Unggahan yang dibagikan oleh akun Facebook bernama Muklis Mix FC ini menyertakan foto seorang pria dengan kondisi mengenaskan, sedang menjalani perawatan medis.
Dalam narasinya, pengunggah menyebutkan bahwa buaya kembali menyerang warga dan mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di perairan sekitar.
Informasi tersebut dengan cepat menyebar luas, menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai Way Rilau yang kerap digunakan untuk aktivitas harian seperti mandi, memancing, dan mencari ikan.
Merespons kegaduhan tersebut, Tim dari Polsek Cukuh Balak bersama aparat pekon dan kecamatan turun langsung untuk menyelidiki kebenaran kabar tersebut.
Setelah melakukan penyelidikan di lapangan dan mengonfirmasi ke berbagai pihak, Polres memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoaks.
Polisi juga telah memintai keterangan dari pemilik akun pengunggah, Muklis, yang ternyata bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan pembenihan udang di wilayah Cukuh Balak.
Dalam pemeriksaan, Muklis mengaku mendapat foto dan informasi itu dari grup WhatsApp perusahaan, namun tanpa memverifikasi, ia langsung menyebarkannya di media sosial.
Unggahan tersebut terbukti menyesatkan, karena kejadian dalam foto sebenarnya terjadi di luar wilayah Lampung.
Muklis kemudian diminta membuat surat pernyataan permintaan maaf secara terbuka dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. (Herdi)