Prioritastv.com, Bandar Lampung – Polda Lampung mengungkap persentase penurunan gangguan Kamtibmas mencapai 0,5 persen atau turun sebanyak 20 kasus dari total 5.355 kasus pada periode Januari sampai dengan April 2024, jika dibandingkan pada periode yang sama pada 2023 mencapai total 5.375 kasus.
Catatan positif juga terjadi pada tingkat penyelesaian tindak kejahatan pada tahun ini mencapai 81,4 persen atau meningkat 907 kasus dari total penanganan 2.021 kasus, dibandingkan tahun lalu hanya 1.114 kasus.
Informasi itu disampaikan Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmey Santika yang menjelaskan terkait data gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang menunjukkan tren penurunan dan penyelesaian tindak kejahatan Januari – April 2024.
“Capaian ini merupakan keberhasilan kita bersama dalam menekan dan menangani tindak kejahatan di Lampung,” kata Helmy Santika dalam keterangan tertulis yang diterima Media Prioritastv.com, Sabtu 18 Mei2024.
Kapolda Helmy mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh stakeholder terkait, khususnya masyarakat yang sudah berperan aktif turut serta menjaga kondusifitas Kamtibmas di Lampung.
Pasalnya, menurut Kapolda bahwa kondusifitas situasi kambtibmas saat ini, menjadi modal utama yang harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
Hal itu juga mengingat, Lampung akan menghadapi sejumlah agenda kegiatan penting seperti ajang World Surf League (WSL) Krui Pro 2024, Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, hingga Pilkada serentak.
“Capaian ini menjadi semangat kita bersama, untuk terus bekerja dan menyukseskan setiap agenda besar di Lampung. Agenda nasional dan internasional ini merupakan tanggung jawab bersama agar pelaksanaannya dapat berjalan aman, lancar, dan tertib, ” ucapnya.
Lebih dari itu, Helmy juga menyampaikan, berdasarkan survei Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung terhadap tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polda Lampung. Hasil survey menunjukan indeks kepercayaan masyarakat terhadap kinerja-kinerja kepolisian Daerah Lampung mencapai 76,4 persen.
“Kepercayaan publik yang tinggi ini adalah harga mati harus terus ditingkatkan, sehingga akan mampu mewujudkan stabilitas Kamtibmas yang kondusif, program-program pemerintah dapat berjalan dengan sukses, serta terwujudnya Indonesia yang maju, berdaulat, adil, dan makmur,” tandasnya. (Erwin)