Prioritastv.com, Tulang Bawang – Polres Tulang Bawang, Polda Lampung, benar-benar all out dan tidak underestimate pada pelaksanaan Operasi Mantap Praja Krakatau 2024 yang sasarannya adalah pengamanan setiap tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Sebelum dimulai Operasi Mantap Praja Krakatau 2024, Polres Tulang Bawang telah melaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang berlangsung di Lapangan Ethanol, Kampung Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Senin (26/08/2024) sore.
“Sebelum dimulainya Operasi Mantap Praja Krakatau 2024 yang akan berlangsung selama 120 (seratus dua puluh) hari mulai tanggal 27 Agustus s/d 31 Desember 2024, kami telah melaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Simulasi Sispamkota di Lapangan Ethanol, Kampung Tunggal Warga,” kata Kapolres Tulang Bawang, AKBP James H Hutajulu, SIK, SH, MH, MIK, Rabu (28/08/2024).
Lanjutnya, dengan perencanaan dan persiapan yang matang dalam menghadapi berbagai situasi kontijensi, akan mendukung terselenggaranya pengamanan setiap tahapan Pilkada serentak 2024 yang optimal oleh personel Polres Tulang Bawang dan Polsek jajaran.
Kapolres menerangkan, pada pelaksanaan Simulasi Sispamkota yang kami tampilkan di hadapan Forkopimda dan masyarakat, ada 5 (lima) skenario yang mungkin terjadi pada situasi kontijensi dalam Operasi Mantap Praja Krakatau 2024 dengan sasaran pengamanan setiap tahapan Pilkada serentak 2024.
“5 (lima) skenario yang kami tampilkan yakni penghadangan terhadap paslon, gangguan dan provokasi pada saat kampanye, perdebatan di lokasi tempat pemungutan suara (TPS), perebutan kota suara saat pergeseran dari TPS ke PPS, dan aksi unjuk rasa di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD),” terang perwira peraih Adhi Makayasa Akpol 2004.
AKBP James menambahkan, dengan melaksanakan simulasi Sispamkota menjelang Operasi Mantap Praja Krakatau 2024, ada 3 (tiga) tujuan yang akan didapatkan oleh seluruh personel Polres Tulang Bawang dan Polsek jajaran.
“3 (tiga) tujuan yang dimaksud yakni pertama, meningkatkan keterampilan (skill) para personel yang terlibat dalam operasi. Kedua, memberi gambaran dan pemahaman secara utuh langkah dan tahapan yang dilakukan saat menghadapi berbagai peristiwa. Ketiga, melatih dan memastikan kesiapan personel serta sarpras dalam menghadapi situasi kontijensi,” imbuh perwira dengan melati dua dipundaknya. (Prabu)