Prioritastv.com, Lampung – Ratusan anggota Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung menggelar zikir dan doa bersama di Mapolda Lampung, Rabu (4/12/2024). Acara ini digelar sebagai bentuk solidaritas untuk almarhumah Riyas Nuraini, seorang pedagang online asal Lampung Timur yang menjadi korban pembunuhan.
Ketua Fatayat NU Lampung, Wirdayati, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan almarhumah sekaligus mendukung Polda Lampung agar segera mengungkap pelaku pembunuhan tersebut.
“Ini adalah bentuk solidaritas kami sebagai sesama warga NU. Kami berdoa bersama agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan berharap kasus ini segera terungkap. Kami juga mendoakan Polda Lampung agar diberi kemudahan dalam penyelidikan,” ujar Wirdayati di Mapolda Lampung.
Wirdayati mengungkapkan kekhawatirannya karena kasus ini sudah berlarut-larut sejak pertama kali ditemukan pada Juli 2024, namun pelakunya belum berhasil diidentifikasi. Ia berharap teknologi canggih yang dimiliki kepolisian dapat mempercepat pengungkapan kasus ini.
“Kami sangat berharap Polda Lampung dapat segera menyelesaikan kasus ini. Kami percaya dengan kemampuan teknologi yang mereka miliki,” tambahnya.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah, memastikan bahwa kasus pembunuhan Riyas Nuraini tetap menjadi prioritas.
“Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan kami tidak akan melupakannya. Upaya maksimal terus dilakukan agar segera terungkap,” kata Kombes Umi.
Hal senada disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Pahala Simanjuntak. Ia memastikan bahwa penyelidikan terus berjalan dan meminta dukungan dari masyarakat, termasuk anggota Fatayat NU, untuk memberikan informasi jika ada hal mencurigakan.
“Jika ada informasi sekecil apapun, segera sampaikan kepada kami. Informasi tersebut sangat membantu untuk mempercepat proses pendalaman,” tegasnya.
Diketahui, almarhumah Riyas Nuraini, yang dikenal sebagai pedagang online keliling atau “bakul online,” ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan pada 18 Juli 2024, lalu.
Jenazahnya terbungkus karung di sebuah perkebunan jagung di Lampung Timur. Meski kasus ini telah diselidiki sejak Juli 2024, hingga kini misteri kematian Riyas masih belum terpecahkan.
Dengan zikir dan doa bersama ini, Fatayat NU berharap keadilan untuk Riyas Nuraini dapat segera ditegakkan, dan pelaku pembunuhan mendapatkan hukuman setimpal. (Erwin)