Prioritastv.com, Bandar Lampung – Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Alih Teknologi (Altek) Bandar Lampung dan Universitas Malahayati, Rusli Bintang, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Lampung atas kegaduhan yang terjadi di kampus Universitas Malahayati.
“Mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Lampung,” ujar Rusli dalam sebuah video yang diterima media Prioritastv.com, Rabu 5 Maret 2025.
Dalam pernyataannya, Rusli menjelaskan alasan dirinya mengirimkan orang timur ke kampus Universitas Malahayati adalah untuk mengeluarkan orang timur yang sudah ada di sana.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak ingin melibatkan masyarakat Lampung dalam persoalan tersebut guna menghindari potensi konflik.
“Kalau saya ajak orang Lampung, nanti jadi adu domba. Saya tidak mau,” tegasnya.
Baca Juga :
Rusli juga menegaskan bahwa ia tidak ingin ada anggota keluarganya yang terlibat dalam pengelolaan kedua lembaga tersebut.
Menurutnya, Universitas Malahayati dan Yayasan Alih Teknologi harus tetap mengutamakan kepentingan masyarakat Lampung.
“Tidak boleh ada keturunan saya di situ. Masyarakat Lampung yang saya utamakan. Saya minta bantuan kepada masyarakat untuk menyelesaikan,” tegasnya.
Dalam video tersebut, tampak beberapa tokoh penting mendampingi Rusli Bintang, di antaranya Pajar S. Meliala dan Hidayat Hamtori.
Sebelumnya, pada Minggu 2 Maret 2025, pagi, kampus Universitas Malahayati sempat mengalami ketegangan setelah kedatangan ratusan orang timur, yang memicu kegaduhan di lingkungan kampus.
Situasi tersebut akhirnya diredam setelah pihak kepolisian bergerak cepat melakukan mediasi. Dugaan sementara, insiden ini terjadi akibat konflik internal keluarga antara Rusli Bintang dan M. Khadafi. (Putra)