Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Warga di Kabupaten Tanggamus, mulai mempertimbangkan kembali ke metode memasak ala zaman batu.
Pasalnya, kelangkaan gas melon (LPG 3 kg) yang semakin parah membuat masyarakat kehabisan akal.
Dari ibu-ibu rumah tangga hingga pedagang kecil, semua mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas.
Keluhan menggema di media sosial facebook khususnya group Portal Tanggamus seperti dilihat media Prioritastv.com, Rabu 26 Maret 2025.
Antrean Panjang, Hasilnya Nihil
“Udah antri panjang, eh malah nggak kebagian! Haduh, mending kalau ada, ini harga juga selangit!” keluh Lusi Jevan, seorang warga.
Warga lainnya, Samuel Rizal, meminta pemerintah daerah untuk turun tangan menelusuri hilangnya pasokan gas yang entah ke mana rimbanya.
Baca Juga :
Kabar Baik, Pemkab Tanggamus Minta Tambahan Kuota dan Pengkalan Nakal Siap Ditindak.
Mirisnya, meski harus mengantri kadang masyarakat tidak mendapatkannya dan apabila mencari harga sangat mahal.
“Di pugung harga eceran sudah tembus 35.000/pertabung 3kg. Gasnya sulit juga,” kata Subhan.
Dimana Pihak Terkait?
Keluhan semakin menggema di media sosial. “gas elpiji langka, keluh masyarakat tiap hari! di mana upaya pihak terkait? apa kerjanya dinas koperindag? ” tulis akun Going Anjy dengan nada geram.
Tak hanya kelangkaan, harga gas pun semakin melambung. “Gas ada, tapi harga setinggi langit. Kita yang nggak punya uang ini harus mikir dua kali buat beli, kebutuhan bukan cuma gas aja,” kata seorang warga.
Masak Pakai Kayu Bakar, Solusi atau Kemunduran?
Suherman seorang warga Air Naningan bahkan mulai beralih kembali ke kayu bakar. “Coba deh kita kompak, nggak usah beli gas elpiji lagi. Biar pengusahanya yang pusing kalau jualannya nggak laku!” ujarnya dengan nada satire.
Warga berharap pihak terkait segera turun tangan agar mereka tidak perlu benar-benar kembali ke zaman batu hanya demi bisa memasak sehari-hari.
Untuk sementara, mungkin perlu mulai belajar menyalakan api dengan batu dan ranting kering. (Asrul)