Menu

Mode Gelap
 

Lampung · 7 Apr 2025 14:30 WIB ·

Kekosongan Anti Bisa Ular di RSUD Batin Mangunang, Dinas Kesehatan Tanggamus Sampaikan Penjelasan


 Dinas Kesehatan Tanggamus | Dok. Perbesar

Dinas Kesehatan Tanggamus | Dok.

Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Menanggapi beredarnya informasi terkait kekosongan stok Anti Bisa Ular (ABU) di RSUD Batin Mangunang, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus memberikan penjelasan resmi terkait situasi tersebut.

Sekretaris Dinas Kesehatan Tanggamus, Hi. Bambang Nurwanto, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa selama ini ketersediaan ABU di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus maupun Puskesmas bersumber dari distribusi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi. Namun sejak Desember 2024, stok ABU di tingkat kabupaten dan puskesmas telah habis.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah mengajukan permohonan pengadaan ABU ke Dinas Kesehatan Provinsi. Namun, hingga saat ini ABU juga belum tersedia di tingkat provinsi karena masih menunggu distribusi dari Kementerian Kesehatan.

“Saat ini di Dinas Kesehatan Provinsi hanya tersedia serum ABU yang hanya dapat dikeluarkan melalui rekomendasi dari tim kerja Kementerian Kesehatan,” kata Bambang Nurwanto, Senin 7 April 2025.

Bambang menyebut, sebagai langkah antisipatif, Dinas Kesehatan telah menghimbau seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Tanggamus untuk bersiap menghadapi potensi kasus gigitan ular berbisa.

“Puskesmas diminta mengadakan ABU secara mandiri dengan pembiayaan internal sambil menunggu pengadaan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan distribusi dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Ditambahkannya, terkait ketersediaan ABU di RSUD Batin Mangunang, pihak rumah sakit telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Pada bulan Februari 2025, RSUD telah mengajukan permintaan VAR (Vaksin Anti Rabies), ATS (Anti Tetanus Serum), dan ABU. Namun, pada saat itu stok ABU masih kosong di tingkat kabupaten.

“Baru pada akhir Maret 2025 tersedia dua vial ABU,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus berharap agar Kementerian Kesehatan segera mendistribusikan ABU melalui jalur resmi ke Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya ke kabupaten/kota.

Hal ini penting agar tatalaksana pengobatan terhadap pasien gigitan ular berbisa dapat segera dilakukan secara tepat dan cepat.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga bernama Supri Maholik (40), warga RT 06/02 Lingkungan Sabah Luppak, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kota Agung, Tanggamus mengalami kondisi kritis akibat gigitan ular berbisa saat sedang mencari sayuran pakis di hutan bersama adiknya, Edi (36), kemarin Sabtu 5 April 2025.

Namun, mirisnya, di Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang (RSUD-BM), pihak dokter dan perawat menyatakan bahwa rumah sakit tidak memiliki stok vaksin anti bisa ular.

Supri akhirnya dirujuk ke RS Panti Secanti, Gisting. Saat itu kondisinya semakin parah dengan busa mulai keluar dari mulutnya.

Beruntung, langkah cepat keluarga korban membawa ke RS Secanti Gisting, sehingga setelah mendapat perawatan intensif kondisi Supri perlahan membaik.

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang (RSUDBM) Tanggamus juga memberikan klarifikasi bahwa saat ini stok vaksin anti bisa ular (ABU) di fasilitas mereka telah habis.

Kondisi ini disebabkan oleh keterbatasan stok dari distributor serta belum adanya pasokan tambahan dari Dinas Kesehatan.

Seperti disampaiakan Kabid Pelayanan RSUD Batin Mangunang, Desi Susanti mengungkapkan bahwa sebelumnya pihak rumah sakit masih memiliki sisa stok empat dosis vaksin anti bisa ular.

Namun, seluruh dosis tersebut telah digunakan untuk pasien lain yang datang lebih dahulu. Ketika pasien baru yang membutuhkan vaksin datang, pihak rumah sakit sudah tidak lagi memiliki stok yang tersedia.

Obat ABU itu sebenarnya merupakan bagian dari program pelayanan dasar yang semestinya disiapkan oleh puskesmas, mengingat RSUD berperan sebagai fasilitas rujukan.

Namun demikian, pihak rumah sakit tetap berupaya menyediakan secara mandiri untuk penanganan kasus darurat seperti gigitan ular berbisa.

Desi menegaskan, selama ini, pasien yang dirawat dengan vaksin ABU di RSUDBM Tanggamus menerima layanan secara gratis melalui program BPJS.

Namun, terbatasnya pasokan membuat rumah sakit tidak dapat memberikan penanganan optimal bagi pasien baru.

Kelangkaan ini sejak tahun 2024, RSUDBM telah menghadapi keterbatasan vaksin ABU dan hingga saat ini belum ada tindak lanjut atau koordinasi dari pihak Dinas Kesehatan terkait penanganan masalah tersebut. (Herdi)

Artikel ini telah dibaca 118 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pendakwah Kondang Ustadz Abdul Somad Dikabarkan Isi Tausiah di Tanggamus dan Bandar Lampung, Ini Jadwalnya !

19 April 2025 - 09:56 WIB

Mimpi Itu Akhirnya Nyata, Warga Atar Lebar Tanggamus Haru Titik 100 Persen Listrik PLN Masuk Desa

19 April 2025 - 07:45 WIB

Polisi Tembak Residivis Curanmor di Lampung Tengah, Rekannya DPO

18 April 2025 - 20:01 WIB

Bupati Tanggamus Ucapkan Selamat Memperingati Jumat Agung Paskah kepada Umat Kristiani, Ini Pesannya !

18 April 2025 - 18:58 WIB

Polres Tulang Bawang Kerahkan Ratusan Personel Amankan Peringatan Jum’at Agung di 26 Gereja

18 April 2025 - 16:27 WIB

Rawat Beruk saat Terluka, Imam Warga Semaka Tanggamus Ikhlas Lepasliarkan Primata Peliharaan ke TNBBS

18 April 2025 - 15:55 WIB

Trending di Lampung