Prioritastv.com, Lampung Barat – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kembali meningkatkan langkah perlindungan terhadap warga Lampung Barat yang telah menjadi korban serangan harimau Sumatera. Serangan tersebut terjadi di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BnS) pada tanggal 8 dan 22 Februari 2024 lalu.
Alat penangkap yang ditambahkan meliputi jebakan kandang (Trap) dan kamera perangkap. Pada Sabtu, 24 Februari 2024, BKSDA Bengkulu-Lampung mengirim beberapa personel beserta peralatan penangkapan dan evakuasi harimau ke lokasi kejadian.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung, Joko Susilo, menyatakan harapannya agar jebakan kandang dapat segera dipasang pada hari yang sama.
“Langkah ini merupakan respons terhadap serangan harimau terhadap dua warga Lampung Barat, yang mengakibatkan keduanya meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan,” kata Joko, Minggu 25 Februari 2024.
Sebelumnya, BKSDA Bengkulu-Lampung telah bersiap memasang jebakan kandang dan kamera perangkap di sekitar lokasi ditemukannya korban yang diduga diserang oleh harimau, tepatnya pada 22 Februari 2024.
“Tindakan ini diambil untuk mengurangi ketakutan dan mencegah terjadinya serangan serupa di masa mendatang,” tegasnya.
Korban serangan harimau tersebut adalah Gunarso (47 tahun) dari Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh, dan Sahri alias S (28 tahun) dari Pekon Bumi Hantati, Kecamatan BnS, Lampung Barat.
Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam kondisi yang tragis, diduga akibat serangan harimau. Langkah-langkah perlindungan yang diambil oleh BKSDA diharapkan dapat mengurangi risiko serangan harimau di wilayah tersebut. (Kamto Winendra)