Priorirtastv.com, Pringsewu, Lampung – Sebuah video aksi perundungan yang dilakukan oleh sekelompok remaja di wilayah Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, viral di media sosial.
Video tersebut memicu kemarahan publik karena memperlihatkan seorang remaja perempuan menjadi korban kekerasan dan penghinaan secara fisik maupun verbal.
Video yang pertama kali diunggah akun Facebook @seputarpringsewu ini menampilkan suasana gerimis di sebuah lapangan terbuka.
Terlihat seorang gadis remaja telah dilepas jilbabnya oleh pelaku yang juga masih remaja. Dalam rekaman tersebut, pelaku memaksa korban untuk bersujud sambil berteriak, “Sujud yang bener, sujud yang bener.”
Ironisnya, meski ada seorang pria yang tampak berada di lokasi menggunakan sepeda motor, ia tidak mengambil tindakan apapun untuk menghentikan aksi perundungan tersebut.
Pelaku bahkan tampak berjoget kegirangan setelah memaksa korban bersujud.
Tidak berhenti di situ, pelaku juga terlihat menendang paha korban dan memukulnya, sambil terus mempermalukannya di depan rekan-rekannya.
Korban yang terdengar menangis meminta tolong hanya bisa berkata, “Aku minta maaf mbak,” namun tak ada satu pun warga sekitar yang membantu.
Aksi pelaku sempat terhenti ketika salah satu rekannya memperingatkan bahwa ada orang lewat, namun tak berselang lama pelaku kembali menarik jilbab korban dan mendorongnya hingga membentur tiang PLN.
Netizen pun bereaksi keras terhadap video tersebut. Akun Rizky Hidayat mengklaim bahwa korban adalah keponakannya dan telah melaporkan pelaku ke pihak kepolisian. “Itu yang jadi korban ponakan gua, udah di-laporin polisi yang bully,” tulisnya.
Sementara akun Riska Nia menyayangkan sikap diam pria di lokasi kejadian. “Ada laki di situ kek bencong, gak bisa ngapa-ngapain. Terus warga sekitar pada ke mana ya? Gak ada yang dengar suara nangis minta tolong. Gedek banget!” tulisnya dengan nada geram.
Penelusuran tim Seputar Pringsewu menyebutkan, kejadian perundungan tersebut terjadi di Lapangan Osaka, Gadingrejo, pada Jumat malam (18/4/2025). Hingga kini belum diketahui secara pasti motif pelaku melakukan tindakan keji tersebut.
Pihak kepolisian diharapkan segera bertindak tegas menangani kasus ini. Masyarakat menyerukan agar para pelaku segera ditangkap dan diproses hukum agar perundungan semacam ini tidak terus terulang. (Davit)