Menu

Mode Gelap
 

Lampung · 2 Jan 2025 20:58 WIB ·

Hasil Rapat Forkopimda Tanggamus dan BB TNBBS, Datangkan 3 Mahot asal Pesisir Barat Atasi Konflik Gajah Liar di BNS


 Rapat koordnasi penanganan konflik gajah dengan manusia yang digelar di Mapolres  Tanggamus, Kamis 2 Januari 2025 | Dok..Polres Tanggamus. Perbesar

Rapat koordnasi penanganan konflik gajah dengan manusia yang digelar di Mapolres Tanggamus, Kamis 2 Januari 2025 | Dok..Polres Tanggamus.

Prioritastv.com, Lampung – Konflik antara manusia dan satwa liar di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, menjadi perhatian serius. Kawanan gajah liar yang menyerang permukiman warga di Blok 3 Register 39 Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS) telah menewaskan satu orang.

Untuk mengatasi hal itu, Forkopimda Tanggamus dan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) mengambil langkah dengan mendatangkan tiga mahot (pawang gajah) dari Kabupaten Pesisir Barat.

Langkah ini disepakati dalam rapat koordinasi yang dipimpin Kapolres Tanggamus, AKBP Rivanda bersama Forkopimda dan TNBBS di Mako Polres Tanggamus.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, menjelaskan bahwa rapat tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Forkopimda Tanggamus, TNBBS, dan masyarakat setempat.

“Hari ini telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Satwa Liar dengan Warga Masyarakat di Blok 3 dan Blok 4 Register 39 Kecamatan Bandar Negeri Semuong. Dalam rapat, disepakati bahwa gajah-gajah ini akan digiring masuk ke hutan TNBBS,” ujar Kombes Umi pada Kamis (2/1/2025).

Tim satgas mendatangkan tiga mahot untuk membantu proses pengiringan. Diharapkan, kehadiran para pawang ini dapat mempercepat evakuasi kawanan gajah liar kembali ke habitat alaminya.

Forkopimda Tanggamus meminta masyarakat di wilayah yang akan dilewati jalur evakuasi untuk bekerja sama dan tidak menghambat proses pengiringan.

“Seluruh stakeholder sepakat memberikan imbauan kepada masyarakat di area permukiman, terutama daerah yang dilalui jalur evakuasi, agar tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu proses pengiringan gajah liar,” tambah Umi.

Konflik ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian material. Warga berharap upaya ini dapat mengakhiri konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah tersebut.

Langkah strategis ini menunjukkan komitmen Forkopimda dan TNBBS dalam menjaga keseimbangan antara kelestarian satwa liar dan keselamatan masyarakat. (Erwin)

Artikel ini telah dibaca 145 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kapolsek Kota Masohi Ipda Panji Arjunsyah Putra asal Lampung Tengah Meninggal Dunia Saat Bermain Basket

22 April 2025 - 11:37 WIB

Satbinmas Polres Tulang Bawang Gelar Police Goes To School di SD Negeri 1 Warga Makmur Jaya, Ada 2 Materi Yang Disampaikan

21 April 2025 - 23:09 WIB

BPBD Tanggamus Identifikasi Banjir dan Longsor di Cukuh Balak, Rumah Anggota DPRD Terancam Tergerus

21 April 2025 - 19:37 WIB

Banjir dan Longsor di Pekon Sukamaju Pugung, BPBD Tanggamus Identifikasi Puluhan Rumah Terendam dan 23 Titik Longsor Terpantau

21 April 2025 - 19:27 WIB

Pelaku Perundungan Terhadap Remaja Pesawaran di Pringsewu Resmi Ditetapkan Tersangka

21 April 2025 - 19:21 WIB

Pugung dan Bulok Tanggamus Banjir, Puluhan Rumah dan Sawah Terendam, Satu Jembatan Hanyut

21 April 2025 - 18:59 WIB

Trending di Lampung