Prioritastv.com, Metro, Lampung – Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Metro, Senin (16/6/2025), mendadak jadi sorotan publik.
Pasalnya, demonstrasi yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Metro itu diwarnai dugaan keterlibatan pelajar dan massa bayaran.
Aksi tersebut digelar untuk menyuarakan isu dugaan perselingkuhan yang menyeret salah satu anggota legislatif di Kota Metro.
Namun, situasi berubah menarik ketika sejumlah peserta aksi mengaku tidak memahami isu yang dibawa dalam demo.
“Saya dibayar Rp50 ribu buat ikut demo. Deri yang ngasih,” ujar salah satu pedagang yang ikut dalam aksi, dengan polos menjelaskan kepada awak media.
Tak hanya itu, seorang pemuda yang turut berdemo mengaku masih berstatus pelajar dan sedang dalam masa libur sekolah.
“Iya, Om. Lagi libur sekolah. Saya sekolah di SMKN 3 Metro,” ucap Visent, sambil menunjukkan kartu pelajarnya.
Keterlibatan pelajar dan masyarakat yang tak memahami substansi aksi menuai kritik tajam.
Beberapa pihak menilai hal ini mencederai semangat demokrasi dan aksi sosial yang seharusnya murni dari kesadaran publik.Di sisi lain, pihak penyelenggara membantah tegas tudingan adanya massa bayaran. “Saya gak ngasih uang,” kata seorang koordinator aksi singkat, sebelum buru-buru meninggalkan lokasi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian maupun DPRD terkait dugaan mobilisasi massa dan keterlibatan pelajar dalam aksi tersebut. ( Davit )