Prioritastv.com, Pringsewu – Kalah jadi abu, menang jadi arang. Perumpaan itu layak disematkan kepada dua pria warga Pekon Sukaratu, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu inisial RP (39) dan PN (45).
Informasi yang diterima Media Prioritas, kedua pria tersebut berkelahi, hingga akhirnya PN dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu lantaran mengalami luka tusuk di perut sebelah kanan dan paha kiri.
Polisi juga telah bergerak melakukan pendekatan kepada keluarga RP, hingga akhirnya RP dengan didampingi keluarganya menyerahkan diri ke Polsek Pagelaran.
Fakta lain terungkap, walaupun belum diketahui motif peristiwa tersebut namun pemicu yang warga dengan hanya lantaran cekcok mulut, bahkan warga telah melerai keduanya.
Peristiwa itu juga dibenarkan Kapolsek Pagelaran Iptu Hasbulloh, yang menyebut bahwa awalnya terjadi cekcok mulut antara korban PN dan pelaku RP yang kemudian dilerai oleh sejumlah warga.
Namun tidak berselang lama pelaku menyusul korban yang sedang berjalan pulang, lalu terjadi perkelahian dan berujung penikaman terhadap korban.
“Kejadian tejadi pada Senin 26 Juni 2023 pukul 23.30 WIB dan keduanya bertetangga, beralamat di Dusun 1 Pekon Sukaratu, Pagelaran,” kata Iptu Hasbulloh, Selasa 27 Juni 2023.
Kapolsek menjelaskan, setelah dilakukan upaya persuasif oleh personelnya, selang waktu 1,5 jam, akhirnya RP menyerahkan diri tepatanya Selasa, (27/6/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
“Kami juga sudah berhasil mengamankan barang bukti pisau badik yang digunakan untuk menganiaya korban,” jelasnya.
Iptu Hasbulloh menegaskan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkapkan motif dan latar belakang perkelahian yang terjadi.
“Namun demikian, untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, RP dijerat pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan berat, ancaman hukuman penjara selama 5 tahun,” tegasnya.
Kesempatan itu juga, Iptu Hasbulloh mengimbau kepada masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang damai atau kekeluargaan, sebab pekon ada Bhabinkamtibmas maupun Babinsa.
“Melalui cara yang damai tentunya menghindari tindakan kekerasan yang dapat membahayakan nyawa dan keselamatan orang lain,” imbaunya. (Agus Yulianto)