Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Rumah warga di Srikuncoro, Kecamatan Semaka, khususnya milik Naruh (60) dan Nurdin (45) berada dalam ancaman serius ketika luapan sungai setempat melanda wilayah setempat, pada Rabu, 17 Januari 2024.
Bangunan dapur yang berada di tepi Sungai Semaka ludes dan harusnya mendapat perhatian serius, terutama setelah kondisi sungai mengalami pendangkalan dan erosi yang mengancam tanggul.
Pendangkalan dan erosi di Way Semaka menciptakan kekhawatiran di kalangan warga, terutama saat hujan deras sebab akan potensi banjir di Pekon Srikuncoro.
Naruh, pemilik rumah yang terdampak, menyatakan kerusakan akibat jebolnya tanggul Way Semaka. Pada Jumat, 19 Januari 2024, sekitar pukul 16.30 WIB, pagar tembok belakang dapur miliknya ambrol akibat derasnya aliran sungai.
Korban mengalami kerugian material signifikan, dengan pagar tembok setinggi 2 meter rusak dan hilangnya badan tanah pekarangan seluas 10 meter x 4 meter.
Perhatian serius, Pejabat Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan dengan mendatangi lokasi terkena dampak abrasi, berkoordinasi dengan aparat pekon setempat.
Mulyadi juga memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada di daerah yang berdekatan dengan jalur sungai Way Semaka. Ia berharap ronda malam juga dilaksanakan untuk memastikan keselamatan warga.
Mulyadi menjelaskan, pemerintah tanggamus bersama dinasnya badan penanggulan bencana alam turun langsung melihat atas kejadian kronologisnya beberapa hari lalu paska curah hujan yang cukup tinggi.
“Akibatnya berdampak terhadap kerusakan perumahan warga. Nah hari ini kita melihat langsung untuk melakukan penanganan jadi ada 2 skema,” kata Mulyadi usai meninjau bencana tersebut, Sabtu 20 Januari 2024.
Ia menjelaskan, skema penanganan jangka pendek melalui penanganan darurat yakni melalui dinas badan penanggulan bencana melakukan tindakan untuk mengurangi dampak daripada penggerusan arus sungai.
Selanjutnya, yang kedua jangka panjang dengan mengusahkan berkoordinasi dengan provinsi dan juga dengan kemampuan kabupaten melakukan dengan pemasangan bronjong, pendalaman penampang terbuka sungai.
“Kedepan kita harus lakukan upaya preventif yaitu mencari akar masalahnya. Di sisi hulunya memang tidak terlepas adanya perusakan ekosistem dan lingkungan ini,” jelasnya.
Ia membeberkan, untuk jangka pendeknya akan dilaksanakan sesegera mungkin dalam waktu yang sesingkat singkatnya dengan menurunkan 2 unit excavator akan mengembalikan fungsi sungainya yang terjadi pendangkalan.
“Jangka panjangnya tadi memberikan penguatan terhadap penampang sungai,”bebernya.
Untuk mencegah kejadian serupa, pejabat Bupati Tanggamus juga berharap kerja sama antara pemerintah dan masyarakat terhadap penanggulangan bencana alam.
Ia mengimbau kepada masyarakat, dilarang membangun bangunan di atas bantaran sungai. Agar dampak daripada dampak sungai dapat dikendalikan.
“Ikuti saja apa yang telah diumumkan, disebarkan oleh pemerintah daerah terhadap RTRW, RTTR (Rencana Tata Ruang), sebab menjadi penataan bangunan di kabupaten tanggamus,” tegasnya.
Sementara itu, Naruh dalam keterangannya berharap bantuan excavator paska banjir yang menerjang dapurnya sehingga tidak terjadi lagi.
“Ini kejadiannya hari Minggu, 14 Januari 2024, sekitar pukul 05.00 WIB. Kerugian saya cuma dapur rumah saya,” ucapnya. (Edi Hidayat)