Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Paska bencana yang terjadi di Kabupaten Tanggamus, BPBD Tanggamus telah mendata 1272 rumah warga di 32 Pekon dari 10 Kecamatan di Kabupaten Tanggamus.
Selain itu , tanah longsor juga mengakibatkan akses jalan terganggu dan dalam sepekan ini sudah dapat diatasi, diantaranya jalan sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.
Sementara itu, tanggul ada jebol sudah diperbaiki untuk mengantisipasi bila hujan dan banjir datang dalam waktu dekat ini walaupun belum sepenuhnya tertangani lantaran ada beberapa kendala di titik lokasi.
Informasi itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanggamus Ediyan M. Toha yang memberi gambaran situasi dari awal kejadian sampai di situasi sementara di beberapa titik kejadian.
Ia menjelaskan, tepatnya hari Jumat tanggal 25 Mei 2024 pukul 00.30 hujan mulai dari pukul 20.00 WIB sampai pukul. 00.30 WIB mengakibatkan terjadi tanah longsor dan luapan air sungai.
“Banjir bandang yang terlihat spontan luar biasa, dengan sampah yang dibawa oleh arus air, sehingga dalam arti salah satu faktornya adalah alur air banyak yang tertutup sampah sehingga air meluap membawa sampah itu membawa dampak pemukiman dan sarana lainya seperti jambatan dan sebagainya,” kata Ediyan M. Toha, Kamis 30 Mei 2024.
Lebih lanjut, Ediyan menyebut, atas kejadian itu di 10 kecamatan di antaranya di Kecamatan Ulu Belu terdapat 13 titik tanah longsor mengakibatkan, juga ada masyarakat yang tertimbun.
Satu orang meninggal satu orang selamat dan juga ada 2 titik dari 13 titik yang amat berat yang satu panjang 200 meter ketinggian mencapai 10 meter, yang satu titik 300 sekian meter ketinggian tanah mencapai 12 meter.
“Alhamdulilah di wilayah Ulu Belu telah di tangani sehingga saat ini sudah bisa dilalui oleh masyarakat baik oleh roda empat maupun roda dua, ini tidak terlepas dari kekompakan seluruh OPD di dalam penanganan perencanaan bencana ini,” ungkapnya.
Bencana longsor juga terjadi di Kecamatan Air Naningan, tepatnya di wilayah Pekon Datar Lebuay, mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, karena tertimpa longsor.
Sementara itu, di kecamatan lain seperti Kota Agung Barat, Kota Agung Timur ada beberapa titik sudah kami lakukan penutupan tanggul tanggul yang jebol akibat dari air sungai yang besar.
“Namun ada juga yang belum ditangani di karnakan airnya saat ini masih besar sehingga alat berat belum diturunkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, dari 10 kecamatan itu wilayah terdampak 32 pekon dan pemukiman atau rumah masyarakat yang terdampak itu 1272 rumah warga.
“Ada yang rusak berat ada yang rusak ringan saat ini masih di verifikasi dengan data yang kami terima, tim lapangan melihat rumah masyarakat sesuai dengan data yang disampaikan oleh Kakon masing-masing. Mungkin demikian untuk sementara, dikarenakan informasi berkembang terus,” tandasnya. (Herdi)