Prioritastv.com, Sulsel – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D, didampingi Bupati Maros, Dr. H. Andi Syafril Chaidir Syam, S.IP, M.H, mengunjungi lahan di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Selasa (28/1/2025).
Sebelum berkunjung ke Maros, BPOM RI juga telah melakukan koordinasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Fadjry Djufry, untuk mendapatkan hibah lahan seluas puluhan hektar guna mendukung pembangunan sekolah ini.
Lahan ini rencananya akan dijadikan Sekolah Kedinasan Pengawas Obat dan Makanan untuk mencetak tenaga ahli di bidang pengawasan obat dan makanan.
Sekolah Kedinasan Pengawas Obat dan Makanan ini akan dibangun di atas lahan seluas 10 hingga 20 hektar milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, yang berlokasi di dekat Kebun Raya Pucak.
Selain mencetak SDM unggul, keberadaan sekolah ini juga diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam peningkatan ekonomi dan kesempatan kerja.
Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa pengawasan obat dan makanan memerlukan keahlian khusus. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang ini menjadi prioritas BPOM.
“Ke depan, BPOM membutuhkan para ahli dengan keahlian spesifik dalam pengawasan obat dan makanan. Oleh karena itu, kami berencana membentuk sekolah kedinasan yang berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi pengawas obat dan makanan,” jelasnya.
Bupati Maros, Dr. H. Andi Syafril Chaidir Syam, menyambut baik rencana pembangunan sekolah ini. Ia berharap proyek ini bisa menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami sangat mendukung rencana ini. Semoga pembangunan pusat pendidikan di Kabupaten Maros dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan SDM dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ujar Bupati Maros.
Dengan adanya Sekolah Kedinasan Pengawas Obat dan Makanan di Kabupaten Maros, diharapkan lahir generasi baru yang memiliki kompetensi tinggi dalam mengawasi keamanan obat dan makanan, sekaligus meningkatkan standar kesehatan masyarakat Indonesia. (Diki)