Prioritastv.com, Pringsewu, Lampung – Kondisi rumah pribadi milik AKP (Anumerta) Lusiyanto di Pringsewu menjadi sorotan setelah viral di media sosial. Rumah yang terletak di gang sempit itu jauh dari kesan mewah, bertolak belakang dengan tuduhan bahwa almarhum menerima uang setoran dari praktik judi sabung ayam di Way Kanan.
Adalah Aipda Romi Indra Setiawan, anggota Biddokkes Polda Lampung, yang pertama kali mengungkap kondisi rumah Lusiyanto melalui akun TikTok pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, Romi bersama Bhabin Fajar Isuk dan Aipda Narwin berusaha mencapai rumah Lusiyanto yang hanya bisa diakses melalui jalan setapak sempit.
“Mobil tidak bisa masuk, bahkan motor pun agak sulit,” ungkap Aipda Narwin saat mereka berjalan menuju rumah.
Sesampainya di sana, terlihat rumah sederhana dengan pagar bambu setinggi paha orang dewasa. Bagian dindingnya masih belum diplester, memperlihatkan bata dan semen kasar. Beberapa tanaman dalam pot tampak di halaman depan, memberikan sedikit warna di tengah kondisi rumah yang serba terbatas.
Saat masuk ke dalam, ruang tamu tampak sederhana dengan kursi sofa merah dan meja kecil. Di dinding, terdapat beberapa foto Lusiyanto bersama istrinya yang dipajang sebagai kenangan. Suasana berubah haru ketika Aipda Romi melihat foto-foto Lusiyanto saat masih sekolah perwira.
“Beliau PAG dari Bintara ke Perwira tahun 2018. Sebelumnya lama bertugas di Polres Tanggamus,” kata Aipda Narwin.
Kondisi rumah semakin memperihatinkan saat Aipda Romi masuk ke kamar tidur. Tidak ada dipan untuk tempat tidur, hanya kasur yang dimiringkan di sudut ruangan dengan seprai yang sudah usang. Lemari plastik tampak berdiri di sudut lain, sementara plafon rumah masih dari triplek yang belum tertutup sempurna.
“Seperti ini kamar beliau. Bahkan seprainya sudah jebol,” ungkap Aipda Romi dengan nada sedih.
Dapur rumah Lusiyanto juga dalam kondisi belum selesai. Dindingnya masih dari semen kasar, belum diplester, dan belum memiliki plafon. Bagian paling belakang rumah terdapat kamar mandi sederhana yang juga belum berkeramik.
“Kamar mandinya semennya sudah banyak retak, hanya ada closet jongkok dan ember untuk menampung air,” jelasnya.
Aipda Romi mengaku sedih melihat kondisi rumah Lusiyanto, terutama mengingat banyaknya pemberitaan yang menyudutkan almarhum terkait dugaan menerima uang dari perjudian sabung ayam.
Istri Lusiyanto sendiri telah membantah tegas tudingan itu, bahkan menyebut suaminya menolak saat ditawari uang oleh oknum TNI yang diduga sebagai pelaku penembakan.
“Saya ingin menangis melihat kondisi rumah ini. Jika benar ada aliran dana seperti yang dituduhkan, mengapa rumahnya masih seperti ini?” ujar Romi dengan nada kecewa.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini menunjukkan fakta yang bertolak belakang dengan tuduhan miring yang beredar.
Menurut Aipda Narwin, Lusiyanto jarang pulang ke rumah pribadinya di Pringsewu karena lebih banyak bertugas di Way Kanan. “Beliau lebih banyak tinggal di sana karena tugasnya sebagai kapolsek,” jelasnya.
Aipda Romi berharap masyarakat bisa melihat fakta yang sebenarnya dan tidak mudah percaya pada isu yang berkembang. Ia juga meminta agar nama baik Lusiyanto tidak dicemarkan dengan tuduhan yang belum terbukti kebenarannya.
“Melihat kondisi rumah saudara kami, pimpinan kami, AKP Anumerta Lusiyanto yang gugur dalam tugas, saya hanya ingin menyampaikan bahwa faktanya seperti ini. Kita sudah melihat langsung, ini bukan sekadar opini,” katanya.
Di akhir kunjungannya, Aipda Romi mengajak semua pihak untuk mendoakan almarhum. “Kita semua berharap beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, diampuni dosa-dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” pungkasnya.
Unggahan video room tour rumah Lusiyanto ini langsung mendapat perhatian luas dari masyarakat. Banyak yang terkejut dan bersimpati setelah melihat kondisi tempat tinggal almarhum yang jauh dari kata mewah.
Semoga fakta ini bisa menjadi pembelajaran bahwa tidak semua tuduhan yang beredar benar adanya, dan kebenaran harus tetap dikedepankan.
Diketahui, AKP Anumerta Lusiyanto dimakamkan di Kampung Halamannya di Blitang, Sumatera Selatan, dengan Inspektur Upacara Dir Samapta Polda Lampung, Kombes Pol Brahmono. (Erwin)