Prioritastv.com, Lampung – Senjata laras panjang jenis FN-FNC yang digunakan oleh oknum TNI, Kopda Basar, dalam aksi penembakan terhadap tiga anggota Polri di Way Kanan diduga merupakan senjata rakitan.
Dugaan ini muncul setelah pemeriksaan yang dilakukan oleh Detasemen Peralatan (Denpal) Lampung menemukan adanya perangkat campuran dari senjata lain, yakni SS1 Pindad.
Hal tersebut diungkapkan oleh WS Danpuspom TNI, Mayjen TNI Eka Wijaya, dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Lampung pada Selasa (25/2/2025).
Mayjen TNI Eka Wijaya menjelaskan bahwa setelah melakukan aksi penembakan yang dipicu oleh perselisihan dalam arena sabung ayam, Kopda Basar langsung melarikan diri dan membuang senjatanya ke semak-semak di sekitar lokasi kejadian.
“Pelaku mengakui bahwa saat melarikan diri, ia membuang senjata tersebut. Alhamdulillah, ia menunjukkan lokasinya. Kemudian pada tanggal 19 Maret, anggota Denpom melaksanakan pencarian barang bukti dan berhasil menemukannya,” ujar Mayjen Eka Wijaya.
Setelah ditemukan, Komandan Pomdam memerintahkan agar senjata tersebut diperiksa oleh tim Denpal Lampung untuk memastikan apakah senjata itu merupakan senjata organik TNI atau rakitan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa senjata tersebut memiliki komponen yang berasal dari dua jenis senjata berbeda.
“Setelah kami menemukan senjata ini, Danpomdam meminta Denpal untuk mengecek apakah ini senjata organik atau bukan. Hasilnya, ditemukan bahwa senjata ini merupakan campuran sparepart dari dua jenis senjata. Larasnya berasal dari FN FNC, tetapi beberapa bagian lainnya merupakan komponen SS1 Pindad,” jelasnya.
Dengan temuan tersebut, Mayjen TNI Eka Wijaya menduga bahwa senjata yang digunakan Kopda Basar bukanlah standar pabrikan. Namun, untuk memastikan lebih lanjut, senjata itu akan dikirim ke laboratorium forensik serta diuji balistik di PT Pindad.
“Kami akan memastikan lebih lanjut dengan pemeriksaan laboratorium di Mabes Polri dan uji balistik di Pindad. Karena ada sparepart dari SS1, kami akan melakukan verifikasi lebih lanjut,” tambahnya.
Sebagai informasi, FN FNC (Fabrique Nationale Carabine) merupakan senapan serbu buatan Fabrique Nationale (FN) Belgia yang mulai diproduksi sejak tahun 1970-an.
Sementara itu, SS1 (Senapan Serbu 1) adalah senjata yang dikembangkan oleh PT Pindad dengan lisensi dari FN Belgia dan digunakan oleh TNI serta Polri.
Kedua senjata ini memiliki desain yang mirip, sehingga memungkinkan adanya pertukaran beberapa komponen.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang. (Erwin)